Kamis, 27 Maret 2014

3 Cahaya di Hari Kiamat dan Perisai Api Neraka

TIGA CAHAYA DIHARI KIAMAT

Dihari kiamat ada 3 cahaya yang berlainan

Cahaya pertama seperti bintang-bintang
Cahaya kedua seperti cahaya bulan
Cahaya ketiga seperti cahaya matahari
Apabila ada yang bertanya cahaya apakah ini?
Lalu dijawab.

"Cahaya yang pertama ialah cahaya wajah-wajah
manusia yang ketika didunia, mereka akan meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci dan mengambil air sembahyang apabila mendengar azan"

"Cahaya Yang kedua adalah cahaya wajah mereka yang mengambil air sembahyang sebelum azan"

"Cahaya yang ketiga ialah cahaya mereka seperti matahari. Mereka di dunia sudah bersiap sedia di dalam mesjid sebelum azan lagi"

TIGA PERKARA YANG MENJADI PERISAI API NERAKA

1. Sedekah
Rasulullah SAW bersabda :
Buatlah diantara kamu dan neraka tutup pemisah walaupun cuma dengan (bersedekah )dengan separuh butir kurma

2. Berzikir
Rasulullah saw bersabda,
Ambillah perisai kamu sekalian ( yang bisa menjaga kamu ) dari api neraka , ucapkanlah 'Subhanallah (maha suci Allah) Walhamdulillah ( segala puji bagi Allah) Walaailaahaillah (tiada Tuhan selain Allah ) Wallaahuakbar (Allah maha besar)", Karena kalimat ini pada hari kiamat akan menjadi mukaddimat (yang berjalan di depan kamu) mu'aqqibat (yang berjalan dibelakang kamu ) dan menjadi Mujannibat (yang menjauhkan kamu dari api neraka). Kalimat ini adalah al- baaqiyat ash-shalihat (hal-hal yang baik yan masih tersisa)
(HR an-nasa'i dan al- Haakim dari Abu Hurairah r.a)

3. Mempunyai anak perempuan dan mendidiknya dengan baik
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. "Tiada seorang dari umatku yang menanggung kehidupan tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan , lalu ia berbuat baik kepada mereka kecuali mereka akan menjadi tabir (pencegah) bagi dia dari api neraka
(HR al Baihaqi dari Aisyah r.a)

Semoga hal diatas bisa mengingatkan kita untuk lebih meningkatkan ketakwaan dan menjadi penyemangat dalam meningkatkan kualitas beribadah. Aamiin..

Rabu, 26 Maret 2014

Kucari Surga

KUCARI SURGA ITU

    MEMBUKA TAFSIR AL-QUR’AN DAN MENGERTI ARTI ISI AL-QUR’AN

    TENTANG PENCIPTAAN MANUSIA
    Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang mulia. Segala sesuatu yang telah Allah SWT ciptakan adalah untuk manusia. Allah SWT menciptakan langit, menciptakan bumi dan segala isinya beserta alam semesta adalah untuk manusia.
    Allah SWT menciptakan malaikat-malaikat untuk kepentingan manusia.
    Allah SWT menciptakan setan untuk menguji manusia.
    Allah SWT menciptakan neraka dan surga disediakannya untuk manusia.

    Firman Allah SWT
    “Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dengan bermain-main” Q.S. Al-Anbiyaa 21 : 16.

    Firman Allah SWT
    “Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat, di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.” Q.S. Fush-Shilat 41 : 31

    Firman Allah SWT
    “Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” Q.S. Lukman 31 : 26)

    Firman Allah SWT
    “Atau siapakah yang menciptakan kemudian mengulangnya. Dan siapa yang memberikan rizki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan? Katakanlah : “Tunjukanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar.” Q.S. An-Naml 27 : 64

     Firman Allah SWT
    “Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai, malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta dari padanya.”
    Q.S. An-Naml 27 : 66

    Firman Allah SWT
    “Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali.” Q.S. An-Noor 24 : 42

    Firman Allah SWT
    “Atau siapakah yang memperkanankan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepadaNya. Dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan? Amat sedikitlah kamu mengingati.” Q.S. An-Naml 27 : 62

    Firman Allah SWT
    “Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?”
    Q.S. Al-Mukminuurn 23 : 115

    Firman Allah SWT
    “Ingatlah sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka dan mereka hanyalah menduga-duga.: Q.S. Yunus 10 : 66

    Firman Allah SWT
    “Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong.”
    Q.S. Al-Baqoroh 2 : 107

    TENTANG NAFSU
    Nabi Adam a.s. adalah manusia pertama yang Allah SWT ciptakan dan jauh sebelumnya Allah SWT juga menciptakan kalam dalam lauh mahfudzz tentang ketentuan dari Allah SWT. Berikut pnciptaan syetan yaitu dari mahluk yang pertama kali menolak perintah Allah SWT untuk sujud mengakui kemuliaan manusia atas ciptaan Allah SWT.
    Manusia diciptakan Allah SWT beserta akal pikiran dan nafsu sehingga dari setiap keturunan Nabi Adam a.s. tidak seluruhnya beriman.
    Allah SWT hendak menguji dari setiap manusia yang terlahir dipilihnya yang terbaik untuk ditempatkan di dalam surganya. Diberikan pilihan kepada manusia itu sendiri untuk mempergunakan akalnya dan pikirannya untuk menentukan jalan yang akan di tempuh yaitu kebaikan atau keburukan; ke surgakah atau ke nerakakah?

    Firman Allah SWT
    “Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji mereka berkata : “kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu dan Allah menyuruh kami tetap mengerjakanya.” Katakanlah : “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh perbuatan yang keji.” Mengapa kamu mengada-ngadakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” Q.S. Al-A’raaf 7 : 28

    Firman Allah SWT
    “Dan apabila manusia dikumpulkan niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka” Q.S. Al-Ahqaaf 46 : 6

    Firman Allah SWT
    “Dan suatu hari Allah menghimpunkan mereka beserta yang mereka sembah selain Allah, lalu Allah berkata, “Apakah kamu menyesatkan hamba-hambaKu itu, atau mereka sendirilah yang sesat dari jalan (yang benar)?” Q.S. Al-Furqaan 25 : 17

    Firman Allah SWT
    “Dan mereka menyembah selain Allah, apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada seorang penolong pun.”
    Q.S. Al-Hajj 22 : 71

    Firman Allah SWT
    “Inilah ciptaan Allah maka perlihatkanlah olehmu kepadaKu apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah, sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.” Q.S. Lukman 31 : 11

    Firman Allah SWT
    “Apabila dikatakan kepada mereka : “marilah megikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rosul.” Maka menjawab : “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya dan apakah mereka akan mengijkuti juga nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?”
    Q.S. Al-Maa’idah 5 : 104

    Firman Allah SWT
    “Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan, dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.”
    Q.S. Asy-Syuura 42 : 21

    Firman Allah SWT
    “Dan tidak adakah tuhanmu membinasakan kota-kota , sebelum dia mengutus di ibu kota itu seorang Rosul yang membacakan ayat-ayat kami kepada mereka,d an tidak pernah (pula) kami membinasakan kota-kota kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” Q.S. Al-Qashash 28 : 59

    Firman Allah SWT
    “Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan mahluk yang baru (untuk menggantikan kamu).” “dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah” Q.S. Faathir 35 : 16 – 17

    TENTANG ILMU
    Allah SWT telah menganugrahkan kepada kita akal dan pikiran agar kita dapat menggunaknnya sehingga bermanfaat kemudian banyak yang mempergunakan akal pikiran ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan sehingga berbagai macam teknologi dapat dicapai. Kemajuan dan pembangunan terus berkembang namun adakah kemajuan yang luas itu menyentuh suatu tujuan hidup yang hakiki yang tersirat dari tujuan utama mengapa manusia diciptakan? Kearah manakah semua kemajuan ini ditujukan? Dapatkah manusia dengan akalnya ini memahami apa yang dikehendaki sang penciptanya? Dapatkah dengan teknologi ini kita lebih mendekatkan diri kita kepada agama?

    Firman Allah SWT
    “Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa hanya Al-Qur’an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” Q.S. Al-Hajj 22 : 54

    Firman Allah SWT
    “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang didalam dada.” Q.S. Al-Hajj 22 : 46

    Firman Allah SWT
    “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untukmu, apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmatnya lahir dan batin. Dan diantara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.”
    Q.S. Lukman 31 : 20

    Firman Allah SWT
    “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah. Maka mengapa kamu tak mengambil pelajaran?” Q.S. Al Jaatsuyah 45 : 23

    Firman Allah SWT
    “Allah berfirman: “Demikianlah telah datang kepadamu ayat-ayat kami, maka kamu melupakannya dan begitu pula pada hari ini kamu pun dilupakan.”
    Q.S. Thaahaa 20 : 126

    Firman Allah SWT
    “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan Perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.” Q.S. Lukman 31 : 6

    Firman Allah SWT
    “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” Q.S. Al-Taghobun 64 : 11

    Allah SWT Berfirman
    “Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". Q.S. Al Kahfi 18 : 109

    TENTANG UJIAN
    Allah SWT memberikan petunjuk kepada manusia agar manusia dapat menjalani hidup ini seperti yang Allah SWT harapkan. Meskipun dengan nafsu yang telah Allah SWT karuniakan kepada manusia dan godaan syaitan, namun Allah SWT berharap agar manusia dapat mengendalikan nafsunya sehingga tidak tergoda oleh setan dan memukliskan keyakinan di dalam hatinya untuk tetap menghabakan dirinya kepada Allah SWT yang telah menciptakannya.

    Allah SWT Berfirman
    “Sesungguhnya (ayat-ayat) ini adalah suatu peringatan, Maka Barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya Dia mengambil jalan kepada Tuhannya.” Q.S. Al Insaan 76 : 29

    Allah SWT Berfirman
    “ Katakanlah: "Masing-masing (kita) menanti, Maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang Lurus dan siapa yang telah mendapat petunjuk". Q.S. Thaahaa 20 : 135

    Allah SWT Berfirman
    “Dan Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” Q.S. An Nuur 24 : 34

    Allah SWT Berfirman
    “Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Q.S. Al An’am 6 : 165

    Allah SWT Berfirman
    “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
    Q.S. Al Mulk 67 : 2

    Allah SWT Berfirman
    “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?”
    “Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” Q.S. Al Ankabuut 29 : 2-3

    TENTANG NABI ADAM AS.
    Pengendalian nafsu pada diri manusia ini Allah SWT berikan dengan petunjuk-petunjukNya degan ampunanNya dengan Rosul-RosulNya sehingga dalam ayatnya disebutkan wahyu Allah menghapuskan kegelapan. Dan Allah SWT tidak akan membinasakan suatu umat sebelum diutus kepada mereka seorang Rosul sebagai petunjuk.
    Setelah penciptaan Nabi Adam a.s. oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah di bumi dan dengan apa yang telah Allah SWT tentukan kepada manusia bahwa manusia menjadi musuh bagi sebagaian lainnya. Dengan godaan setan yang telah Allah SWT ijinkan untuk menggoda mausia maka dari setiap keturunan Nabi Adam a.s. banyak manusia-manusia yang ingkar dan kafir. Walaupun telah Allah SWT utus nabi-nabi namun mereka selalu menolak kebenaran dengan melakukan kerusakan-kerusakan dan selalu ingin mengingkari dari apa yang Allah SWT ingin tunjukan kepada manusia.

    Allah SWT Berfirman
    “Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".
     Q.S. Al A’raaf 7 : 24

    Allah SWT Berfirman
    “ Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.”  Q.S. Thaahaa 20 : 123

    Allah SWT Berfirman
    “ Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat,” Q.S. Al Hajj 22 : 53

    Allah SWT Berfirman
    “ Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” Q.S. Asy Syuura 42 : 37

    Allah SWT Berfirman
    “ Dan Sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada satu dosapun terhadap mereka.”
    “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. mereka itu mendapat azab yang pedih.”
    Q.S. Asy Syuura 42 : 41-42

    TENTANG SURGA
    Manusia selalu merasa ingin menolak pengambaan dirinya kepada yang menciptakannya. Manusia memenuhi nafsunya dengan apa yang dianggap sesuai dengan keinginannya.
    Allah SWT mengharapkan manusia dengan akalnya memelihara segala ciptaanNya di muka bumi ini sehingga dengan nafsunya manusia tidak melakukan kerusakan.
    Apakah setelah segala penciptaan yang telah Allah SWT hadirkan tidak dapat membuat manusia berserah diri, menghambakan diri dan menuruti perintahnya? Agar menjadi manusia pilihan yang pantas mendapatkan surganya.

    Allah SWT Berfirman
    “ Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
     Q.S. Al Hadid 57 : 21

    Allah SWT Berfirman
    “ Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” Q.S. Al Hajj 22 : 77

    Allah SWT Berfirman
    “ Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,”
    “Dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras.” Q.S. Asy Syuura 42 : 25-26

    Allah SWT Berfirman
    “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
    Q.S. Fushshilat 41 : 30

    Allah SWT Berfirman
    “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” Q.S. Ali Imran 3 : 191

    TENTANG BUMI
    Mengapa Allah SWT menciptakan surga dan neraka?
    Bia Allah berkehendak maka akan Allah SWT ciptakan bumi ini untuk malaikat, sehingga tidak akan ada kerusakan di bumi ini karena apapun yang Allah SWT perintahkan pasti akan dilaksanakan setiap perintahNya, seperti dalam surah,
    “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Q.S. Al Baqarah 2 : 30

    Dikenal suatu untkapan yang oleh smentara pakar dinilai sebagai hadsi Qudsi yang berbunyi
    “Aku adalah sesuatu yang tersembunyi, Aku berkehendak untuk dikenal, maka kuciptakan makhluk agar mereka mengenalku.” (Buku Qurais Sihab)

    TENTANG GODAAN SYAITAN
    Maka dari awal penciptaannya telah Allah SWT tentukan dalam sebuah kitab lauh mahfudz bahwa Allah SWT akan menjadikan manusia sebagai ciptaan terbaik dari seluruh ciptaanNya. Disediakannya surga dengan segala kenikmatannya, yang oleh manusia di bumi ditirunya surga-surga bumi itu. Padahal Allah SWT berirman bahwa kenikmatan di surga itu tidak pernah terlintas dipikiran manusia, walau manusia menirukan kenikmatan-kenikmatan di bumi, karena begitu indahnya apa yang akan didapatkan manusia yang pantas Allah SWT pilih untuk berada di surgaNya.

    Untuk surga inilah maka Allah SWT ciptakan manusia dengan akal pikiran, dengan nafsu dan dengan setan yang akan menggodanya. Akal pikiran manusia ini yaitu untuk menguji manusia dengan godaan setan, sehingga mana yang lebih condong pada diri manusia itu, petunjuk Allah SWT pada akalnya atau godaan setan pada nafsunya.

    Sehingga yang berhasil menggunakan akal pikirannya untuk menemukan petunjuk Allah SWT itulah yang pantas untuk menempati surga yang telah Allah SWT persiapkan untuk menusi terpilih dari ciptaanNya.

    Allah SWT Berfirman
    “Dia-lah yang menciptakan kamu Maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”
    Q.S. At Taghaabun 64 : 2

    Allah SWT Berfirman
    “Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka Itulah golongan syaitan. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya golongan syaitan Itulah golongan yang merugi.” Q.S. Al Mujaadilah 58 : 19

    Allah SWT Berfirman
    “Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.”
    Q.S. Al Ahqaaf 46 : 3

    Allah SWT Berfirman
    “Dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.”
    Q.S. Az Zukhruf 43 : 37

    Allah SWT Berfirman
    “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” Q.S. Faathir 35 : 6

    Allah SWT Berfirman
    “Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” Q.S. An Nahl 16 : 83

    Allah SWT Berfirman
    “Mereka Itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka Itulah orang-orang yang lalai.” Q.S. An Nahl 16 : 108

    Allah SWT Berfirman
    “Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.” Q.S. Al A’raaf 7 : 30

    TENTANG KEINGKARAN
    Allah SWT mengutus tiap-tiap Rasul untuk umatnya dan kaumnya pada setiap jamannya. Setelah umat manusia tersebar memenuhi dunia ini maka Allah SWT mengutus Nabi dan Rosul terakhir bagi umat seluruh alam. Dari jaman ke jaman, manusia adalah mahluk pembantah dan syaitan di izinkan untuk menggoda manusia. Sehingga hanya manusia yang mempergunakan akal pikirannya sajalah yang mampu melihat cahaya dan petunjuk yang Allah SWT turunkan kepada rasul dan nabinya. Manusia mencari ilmu berlomba-lomba agar menjadi orang yang berhasil menjalani hidup yang sementara ini. Allah SWT menunjuki agar manusia walaupun bermegah-megahan di bumi ini tidak lupa diri akan kemana mereka kembali dan dapat mengendalika diri untuk tidak melakukan kezaliman yang dapat membuat manusia saling menzalimi. Allah SWT memberi petunjuk kepada manusia agar manusia saling dapat melindungi, saling dapat berbagi sehingga tidak terjadi saling merugikan dan kerusakan di muka bumi.

    Allah SWT berfirman
    “Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti Setiap syaitan yang jahat.” Q.S. Al-Hajj 22 : 3

    Allah SWT berfirman
    “(Mereka Kami utus) selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
    Q.S. An-Nisaa 4 : 165

    Allah SWT berfirman
    “Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.” Q.S. Yunus 10 : 36

    TENTANG ROSULULLAH SAW
    Allah SWT mengutus seorang Rosul dan nabi untuk menyampaikan pembelajaran tentang kehidupan. Apa yang terjadi di bumi ini bagi Allah SWT adalah kegelapan manusia yang selalu menuruti hawa nafsunya sehingga terjadi kerusakan-kerusakan.

    Dalam diri Rosulullah SAW ada suri tauladan yaitu : segala yang Allah SWT ridhoi dari manusia agar tidak melakukan kesalahan dalam hidup ini, sehingga mau mencontoh diri Rosulullaj SAW dalam setiap bersikap bagaimana Allah SWT membimbing Rosulullah SAW dengan setiap firmannya dalam Al-Qur’an agar menjadi mahluk ciptaan Allah SWT yang berahlak mulia, yang menjadi ahamba Allah SWT yang taat, yang soleh, sehingga dapat menyampaikan apa yang Allah SWT kehendaki dari seluruh manusia ciptaannya.

    Allah SWT menciptakan umat Rosulullah ini adalah umat paling istimewa dari umat-umat ciptaan Allah SWT sebelumnya. Karena umat terakhir ini telah diberi kelebihan untuk menjadi umat yang diberi tugas berdakwah seperti tugas yang diberikan kepada Nabi-Nabi dan Rosul-Rosul terdahulu.

    Allah SWT berfirman
    “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku".” Q.S. Al Anbiya 21 : 25

    Allah SWT berfirman
    “Dan Sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab sebelum Al Quran itu (diturunkan), tentulah mereka berkata: "Ya Tuhan Kami, mengapa tidak Engkau utus seorang Rasul kepada Kami, lalu Kami mengikuti ayat-ayat Engkau sebelum Kami menjadi hina dan rendah?" Q.S. Thaahaa 20 : 134

    Allah SWT berfirman
    “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah,” Q.S. Al Anbiya 21 : 73

    Allah SWT berfirman
    “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” Q.S. Al-An’aam 6 : 162

    TENTANG UTUSAN ALLAH SWT
    Bagaimana Allah SWT sejak kelahiran Rosulullah SAW ini telah memberinya hilm yaitu kelembutan didalam hatinya. Sehingga hilm atau kelembutan ini menuntunnya untuk mencari pembuktian atas penciptaan alam semesta dan mencari pembuktian siapakah Maha Pencipta itu?

    Di tengah-tengah kehidupan jahiliyah yang penuh kerusakan moral ada manusia-manusia secara fitrah mengikuti nalurinya yang lebih condong kepada kebaikan-kebaikan dari pada mengikuti setiap bisikan syaitan dan ajakan hawa nafsunya. Dan Rosulullah SAW inilah salah satu manusia terpilih oleh Allah SWT yang telah ditentukannya dalam kitab lauh mahfudz untuk menjadi penyampai petunjuk dari Allah SWT kepada manusia agar manusia dapat mengikuti akan kehendak sang penciptanya.

    Allah SWT berfirman
    “Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." Q.S. Ash-Shaff 61 : 6

    Allah SWT berfirman
    “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al kitab (Taurat dan Injil) Mengenal Muhammad seperti mereka Mengenal anak-anaknya sendiri[97]. dan Sesungguhnya sebahagian diantara mereka Menyembunyikan kebenaran, Padahal mereka mengetahui.” Q.S. Al-Baqoroh 2 : 146

    Allah SWT berfirman
    “Dan Tanyakanlah kepada Rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu: "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah yang Maha Pemurah?" Q.S. Az-Zukhruf 43 : 45

    TENTANG AL-QUR’AN
    Maka dalam setiap menjalani kehidupannya Rosulullah SAW selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT berupa firman Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya. Dan firman Allah SWT ini berupa Al-Qur’an yang diwajibkan agar dibaca dan dimengerti artinya lalu diamalkan oleh seluruh umat manusia di bumi ini tanpa terkecuali tentunya. Sehingga Rosulullah SAW pun dibimbing oleh Allah SWT untuk dapat menyebarkan Islam dan firman Allah SWT ini, pada seluruh umat manusia di bumi.

    Allah SWT mengajarkan ilmunya melalui firman-firman Allah SWT berupa Al-Qur’an. Al-Qur’an ini disampaikan untuk bekal Rosulullah SAW kepada umatnya agar umatnya terhindar dari godaan syaitan sehingga tidak menuruti hawa nafsunya.

    “Al Qur'aan itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,”
    “(Yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.”
    Q.S. At-Takwiir 81 : 27 -28

    Allah SWT Berfirman
     “Dan Al Quran ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka Mengapakah kamu mengingkarinya?” Q.S. Al Anbiyaa 21 : 50

    Allah SWT Berfirman
     “Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,”
    Q.S. Al Anbiyaa 21 : 2

    Allah SWT Berfirman
     “Yang demikian itu, karena Sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, Maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat.” Q.S. Al-Jaatsiyah 45 : 35

    Allah SWT Berfirman
     “Katakanlah: "Bagaimana pendapatmu jika (Al Quran) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?" Q.S. Fushishilat 41 : 52

    Allah SWT Berfirman
     “Inilah ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung hikmat.”
    “Menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.”
    Q.S. Lukman 31 : 2-3

    Allah SWT Berfirman
     “Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al kitab sebelum Al Quran, mereka beriman (pula) dengan Al Quran itu.” Q.S. Al Qashash 28 : 52

    Allah SWT Berfirman
     “Dan Sesungguhnya Al qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Q.S An-Naml 27 : 77

    Allah SWT Berfirman
     “Dan Demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. dan Sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.” Q.S. Thaahaa 20 : 127

    TENTANG DUNIA

    Rosulullah SAW bersama para sahabatnya mulai menyampaikan apa yang dikehendaki Sang Maha Penciptanya. Dengan bimbingan Allah SWT dalam setiap firmannya yang harus disampaikan kepada seluruh umat manusia, mulailah Rosulullah SAW berdakwah bersama-sama para sahabatnya.

    Setiap ahlak mulianya, setiap ibadahnya, setiap langkah dakwahnya selalu diikuti dan dicontoh oleh para sahabatnya yang terdekat, sehingga tahu setiap tindakan-tindakan keseharian Rosulullah SAW.

    Nabi Muhammad SAW meninggalkan dua buah pusaka yang diwariskan kepada seluruh umatnya

    “kutinggalkan untuk kamu dua perkara tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya. Selama kamu amsih berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabbullah dan Sunnah Rosulnya.”

    Sunnah Rosul inilah yang merupakan kehidupan dari ucapan dan tindakan Rosulullah SAW dalam kesehariannya.

    Dengan berbekal bimbingan Allah SWT, Rosulullah SAW menyebarkan dan menyampaikan perintah sang pencipta. Dan kemudian para sahabat menjalankan setiap perintah Rosulullah SAW dengan taat dan sesuai dengan segala cara yang telah Rasulullah SAW contohkan.

    Bagaimana akhirnya Islam terus berkembang dan diterima oleh setiap kalangan yang membenarkan apa yang disampaikan Rosulullah SAW dari sang penciptanya ini, sehingga Islampun dapat diterima oleh seluruh umat manusia yang telah tersebar hampir di seluruh jazirah Arab dan sekitarnya.

    Selanjutnya pada saat Rosulullah SAW wafat perkembangan ajaran Islam ini dilanjutkan oleh sahabat terdekatnya yaitu Abu Bakar ra, seluruh kerajaan-kerajaan yang ada di jazirah Arab termasuk Mesir, Romawi, Syam. Seluruh penguasa-penguasa terbesar mengakui kebenaran tentang ajaran yang disampaikan Rosulullah SAW.

    Dan apabila ada kekuasaan yang besar namun belum dapat menerima ajaran ini, maka Abu Bakar ra akan meminta upeti apabila mereka tidak menghendaki peperangan untuk menghindari jatuhnya korban banyak akibat dua kekuatan besar bila melakukan peperangan.

    Demikianlah Rosulullah SAW pun semasa hidupnya memperkenalkan ajaran ini dengan sikap toleran dan tidak mengandalkan kekuatan apabila ajaran ini belum dapat diterima,kecuali melawan musuh yang memeranginya.

    Setelah Abu Bakar ra wafat maka digantikanlah kekhalifahan oleh sahabat terdekat Roulullah SAW berikutnya yaitu Umar ra.

    Gejolak setelah tersebarnya Islam hampir menguasai seluruh Jazirah terjadi akibat dari adanya orang-orang muanfik juga dari orang-orang yang baru masuk Islam yang belum begitu memahami ajaran-ajaran tentang firman Allah SWT dan bagaimana keseharian Rosulullah SAW menjalani hidupnya dan perjuangannya menjadi contoh untuk umatnya.

    Setelah para sahabat Rosulullah SAW ini berhijrah dari tempat kelahirannya untuk menyampaikan bagaimana ajaran ini agar dapat dipahami oleh penguasa-penguasa yang baru memeluk Islam.Disebarkannya ajaran tentang Allah SWT Sang Maha Pencipta dan utusannya ini agar dapat dicontoh oleh umatnya sebagai ahlak yang diridhoi penciptanya.

    Setalah Umar ra wafat kekhalifahan digantikan oleh Usman ra yaitu seorang sahabat Rosulullah SAW yang memiliki anugrah kekayaan yang berlimpah termasuk keluarga besarnya Bani Umayah. Dan Bani Umayah inilah dengan kekayaan yang berlimpah kemudian membangun Islam yang megah, sehingga kekhalifahan yang tadinya benar-benar mencontoh Rosulullah SAW dalam kejuhudan maka berubahlah di masa kekhalifahan Bani Umayah.

    Setelah wafat khalifah Usman ra digantikan oleh khalifah Ali ra. Namun tidak lama kemudian khalifah Ali ra pun wafat dan selama berabad-abad mulailah Islam dibangun dengan kemegahan yang berawal dari pimpinan keturunan khalifah Usman ra yaitu keturunan-keturunan dari bani Umayah.

    Allah SWT Berfirman
     “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
    Q.S. Al An’aam 6 : 44

    Allah SWT Berfirman
     “Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, Maka itu adalah ke- nikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka Apakah kamu tidak memahaminya?” Q.S. Al Qashash 28 : 60

    Allah SWT Berfirman
     “Dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.”
    Q.S. Al Ankabut 29 : 64

    Allah SWT Berfirman
     “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.”
    Q.S. Thaahaa 20 : 131

    Allah SWT Berfirman
     “Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala keppadamu dan Dia tidak akan memint harta-hartamu.” Q.S. Muhammad 47 : 36

    Allah SWT Berfirman
     “Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” Q.S. Al-Hadiid 57 : 20

    Allah SWT Berfirman
     “Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembiraterhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,”
    Q.S. Al-Hadiid 57 : 23

    Allah SWT Berfirman
     “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, Maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).” Q.S. An-Naml 27 : 4

    Allah SWT Berfirman
     “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).”
    Q.S. Ar-Ra’d 13 : 39

    Allah SWT Berfirman
     “Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas..” Q.S. Al-Baqoroh 2 : 212

    TENTANG AGAMA
    Setelah kemegahan meliputi perkembangan Islam, maka para sahabat yang tetap juhud kemudian menghindari agar dapat memperdalam dan mengamalkan ilmu-ilmu yang didapat dari baginda Rosulullah SAW yang kemudian disampaikan kepada alim ulama-alim ulama yang datang kemudian. Para sahabat yang tetap juhud ini tidak ikut terlena oleh gemerlapnya dunia ini yang telah mengakibatkan pelajaran agama yang sesungguhnya mulai terkikis sehingga sunnah-sunnah Rosulullah ini mulai tidak dijalani. Akhlak-akhlak mulia Rosulullah SAW tidak lagi dijadikan panutan dan contoh hidup sehingga dakwah pun mulai memudar. Karena dakwah bukan lagi suatu keharusan seperti yang selalu Rosulullah contohkan dalam kesehariannya untuk berdakwah, maka orang-orang banyak yang kembali kafir dan kerajaan mulai terpecah kembali dan khalifah Islam pun tidak dapat mempertahankan kerajaannya. Sehingga kerajaan yang pernah di-Islamkan oleh baginda Rosulullah SAW pun kembali kepada agama-agama yang pernah ada dahulu.

    Allah SWT Berfirman
     “Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku.”
    “Kemudian mereka (pengikut-pengikut Rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).” Q.S. Al-Mukminuun 23 : 52-53

    Allah SWT Berfirman
     “Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.”
    Q.S. Al-Kahfi 18 : 104

    Allah SWT Berfirman
     “Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.”
    Q.S. Yunus 10 : 19

    Allah SWT Berfirman
    Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” Q.S. Al-Baqarah 2 : 213

    Bagaimana kehidupan sekarang ini yang telah jauh berabad-abad dari kehidupan terakhir baginda Rosulullah SAW yang diutus untuk menjadi contoh manusia yang diridhoi Sang Penciptanya.

    Rosulullah SAW sepanjang hidupnya mengemban tugas berdakwah. Contoh ini dilakukan juga oleh para sahabatnya untuk diajarkan kembali kepada alim ulama-alim ulama. Dan terakhir seluruh umat Rosulullah sendiri pun ditugaskan pula untuk berdakwah sebagai keistimewaan yang Allah SWT berikan kepada umat akhir jaman ini.

    Namun jaman modern sekarang ini adakah contoh-contoh hidup Rosulullah SAW yang diridhoi dari setiap tindakannya yang harus ditiru umatnya ini diketahui oleh anak-anak muda modern jaman sekarang?

    Setelah kemegahan melunturkan ajaran-ajaran yang dibawa baginda Rosulullah SAW. Kembalilah agama-agama yang dulu telah bersatu dalam Islam terbagi-bagi lagi. Di jaman modern ini berbagai agama telah berkembang lagi, ilmu alam dan teknologi dimana-mana. Apakah anak muda jaman sekarang ini lebih baik dari anak muda yang sekolah pesantren dan belajar tentang Al-Qur’an?

    Adakah firman-firman Allah SWT yang ada didalam Al-Qur’an ini dibaca dan diketahui oleh anak muda-anak muda jaman sekarang? Apakah mereka memahami arti dari isi Al-Qur’an itu?

    Mulailah kini kita lebih berusaha memahami Al-Qur’an agar kita lebih dekat lagi dengan Al-Qur’an, hadist-hadist Rosulullah SAW dan sejarah Islam beserta ilmu pengetahuannya.

    Semoga Allah selalu membimbing kita semua dijalan yang Benar. Jalan yang penuh Ridho dan Rahmat untuk menuju Surga. Aamiin ya Rabball'alaamiin
  

Amalan Amalan Penyelamat di Alam Kubur

Amalan-amalan Penyelamat di Alam Kubur
      
ALLAH S.W.T.bersifat  Maha Pengasih Lagi Maha Penyanyang .Kepada hamba-hambanya yang beriman dan beramal salih diberitahu tentang masalah-masalah yang akan terjadi di hari akhirat kelak.ini semata-mata untuk membolehkan hamba-hamba yang beriman menyediakan bekalan amal kebaikan untuk Negara yang kekal abadi itu.Semuanya ini disampaikan melalui rasulullah s.a.w apa yang disebut sebagai ‘hadith’.Soal akhirat,iaitu cerita alam kubur,padang mahsyar awal-awal telah diberitahu oleh Allah s.w.t. kepada kita semua.
  
               Kepada mereka yang beriman dan percaya kepada ‘Hari Akhirat’, di mana ada pembalasan, ada perhisaban, ada pertimbangan (Mizan) ada syurga dan ada neraka tetap “istiqomah’ mengerjakan amal-amal yang diperintahkan oleh Allah.Semua cerita tentang amal kebajikan dirakamkan oleh para ulama yang dipercayai dalam kitab-kitab yang dikarang oleh mereka untuk bacaan dan untuk kita pelajari.Mengenai ibadah sembahyang misalnya, para ulama telah menghuraikan secara terperinci bagaimana amalan-amalan yang kita buat ini akan dapat menyelamatkan kita di akhirat kelak.

               Ibnu Qayyim al-Jauziah ,telah menukilkan dalam sebuah hadis Rasulullah yang panjang mengenai amalan yang boleh menyelamatkan sesaorang daripada kesulitan pada akhirat kelak.

               Diriwayatkan dari Abu Musa al-Madini, Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud: “Sesungguhnya aku semalam bermimpi melihat hal yang menakjubkan.
               “Aku melihat seorang dari umatku didatangi oleh malaikat untuk mencabut nyawanya,lalu datang amalanya kepadanya dalam berbakti kepada kedua ibu bapanya,sehingga amalan itu membuat malaikat kembali semula.

               “Aku melihat sesaorang yang telah dipersiapkan kepadanya siksa kubur,lalu datang wudhu’nya sehingga wudhunya itu menyelamatkanya daripada siksa kubur.

               “Aku melihat sesaorang yang telah dikepung banyak syaitan,lalu datang kepadanya zikirnya kepada Allah,sehingga zikirnya itu mengusir syaitan darinya.

               “Aku melihat sesaorang yang kehausan,sedang tiap kali ia mendekati telaga,ia diusir darinya.Lalu datanglah Puasa Ramadhan ,sehingga puasanya itu memberikan  minum kepadanya,

               “Aku melihat sesaorang di mana nabi masing-masing duduk dalam majlis halaqah,ia diusir dan dilarang untuk bergabung di dalamnya.Lalu datanglah mandinya dari hadas besar, sehingga mandinya itu membimbing ia dengan memegang tanganya seraya mendudukanya  di smpingku. 
 
                “Aku melihat sesaorang yang dihadapanya gelap sekali,begitu pula dibelakanganya, atasnya dan bawahnya,sehingga ia kebingungan mencari arah jalanya.Datanglah kepadanya hajinya dan umrahnya, lalu keduanya mengeluarkan ia dari kegelapan dan memasukkanya ke tempat yang terang sekali.

               “Aku melihat sesaorang yang melindungi mukanya dengan tanganya daripada panasnya gelojak api.,lalu datang sedekahnya kepadanya dengan menutupi gelojakkan api  dari mukanya seraya membimbingnya ke hadapan  Allah.

               “ Aku melihat sesaorang  yang mengajak bercakap dengan orang mukmin,tetapi mereka mendiamkan diri.Datanglah Sillaturrahim seraya berkata: “Wahai orang beriman sesungguhnya ia adalah orang yang melakukan sillaturrahim,maka ajaklah ia bercakap.Maka orang itu diajak bercakap oleh semua orang mukmin dan mereka menghulurkan tangan untuk berjabat denganya,sementara ia pun menghulurkan tanganya untuk berjabat dengan mereka.

               “Aku melihat sesaorang yang telah dicengkam malaikat Zabaniyah,lalu datanglah kepadanya amar ma’ruf nahi mungkarnya,hingga amalanya itu menyelamatkanya daripada siksa Zabaniyah dan memasukkanya ke dalam lingkungan malaikat rahmat.

               “Aku melihat seseorang yang jalanya merangkak dengan kedua-dua lututnya dan didepanya ada tabir yang memisahkan dia dengan Allah,lalu datanglah akhlak baiknya  seraya memegang tanganya dan membimbingnya kehadrat Allah.

               “Aku melihat seseorang yang catatan amalnya datang dari sebelah kirinya, lalu datanglah takwanya kepada Allah dan mengambil buku itu dengan meletakkannya ditangan kananya.

               “Aku melihat orang yang timbangan amalnya sangat ringan,lalu datang anaknya yang semasa kecil meninggal dunia, sehingga mereka memberatkan timbangan amal baiknya itu.

               “Aku melihat sesaorang yang berada ditebing Jahannam,lalu datang harapanya kepada Allah,hingga harapanya itu menyelamatkanya dari Jahannam dan ia berjalan menuju syurga dengan selamat.

               “Aku melihat sesaorang yang terpelanting di atas neraka,lalu datanglah air matanya kerana takut kepada Allah hingga airmatanya itu menyelamatkanya dari jatuh ke dalam neraka.

               “Aku melihat seseorang yang berada di atas jambatan (sirat) dengan tubuh gementar, lalu datang Husnu zanya (sangka baik) kepada Allah,hingga sikapnya itu menjadikanya tenang dan ia berjalan dengan lancar.

               “Aku melihat seseorang yang jatuh bangun di atas jambatan,kadang-kadang ia merangkak,kadang-kadang pula ia bergantung ,lalu datanglah solatnya menegakkan kedua kakinya dan menyelamatkanya hingga ia mampu menyeberangi jambatan hingga sampai ke pintu syurga.

               “Akupun melihat seseorang yang telah sampai ke pintu syurga ,semua pintu ditutup baginya,lalu datanglah syahadahnya,sehingga dibukakan pintu syurga dan ia pun boleh masuk ke dalamnya.

               Muslimin dan Muslimat yang dirahmati Allah, marilah kitansama  bermuhasabah dan merenung diri kita .Adakah semua perkara /amalan yang mampu menyelamatkan kita kelak telah kita persiapkan dengan sebaik-baiknya.Jika belum sempurna, perbaikilah ia selagi umur kita dikandung badan dan kesempatan dari Allah subhanahu wa ta'ala masih luas. Semoga Allah Ta'ala selalu membimbing dan memberikan kemudahan bahi kita semua dan keluarga dalam rangka memperbaiki diri dan taat di Jalan Allah. Aamiin ya Rabball'alaamiin

Kamis, 20 Maret 2014

QS Al Zalzalah

Gempa Bumi yang Dahsyat pada Hari Kiamat

Saat bumi berguncang dan saat itu bumi mengeluarkan apa yang dikandungnya. Itulah di antara kejadian pada hari kiamat yang akan kita telaah pada tafsir surat Al Zalzalah kali ini.
Allah Ta’ala berfirman,
إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5) يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ (6)

 فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya. Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.” (QS. Al Zalzalah: 1-8)

Dalam surat ini, Allah mengabarkan apa yang terjadi pada hari kiamat di mana saat itu bumi bergoncang begitu dahsyatnya dan meruntuhkan segala yang ada di atasnya. Juga akan diterangkan bagaimanakah setiap amalan baik dan jelek akan menuai balasannya.

Bumi Bergoncang

Ibnu ‘Abbas berkata mengenai ayat,

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat)“, maksudnya adalah bumi bergoncang dari bawahnya. (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 7: 627).

Hal ini sebagaimana firman Allah dalam surat lainnya,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ شَيْءٌ عَظِيمٌ

“Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu; sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).” (QS. Al Hajj: 1).

Bumi Mengeluarkan Isinya

Dalam ayat selanjutnya disebutkan,

وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا

“dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya.” Para ulama katakan bahwa ayat tersebut berarti bumi mengeluarkan mayit yang ada di dalamnya. Lihat Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, 9: 627.

Hal ini semisal dengan ayat,

وَإِذَا الْأَرْضُ مُدَّتْ (3) وَأَلْقَتْ مَا فِيهَا وَتَخَلَّتْ (4)

“Dan apabila bumi diratakan, dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya dan menjadi kosong.” (QS. Al Insyiqaq: 3-4).

Apa yang Sebenarnya Terjadi dengan Bumi?

Allah Ta’ala berfirman,

وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا

“Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?” Maksudnya di sini sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Katsir, bumi sebelumnya dalam keadaan tenang lalu berubah keadaannya menjadi bergoncang. Itu sudah jadi ketentuan Allah, tidak ada yang bisa menolaknya. Ketika bergoncang, keluarlah berbagai mayit dari orang terdahulu dan orang belakangan.

Bumi Berbicara …

Ketika itu bumi pun berbicara,

يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5)

“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Rabbmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.”

Syaikh As Sa’di rahimahullah menerangkan, “Bumi menjadi saksi bagi setiap orang yang telah beramal dahulu di atasnya. Bumi dahulu telah menjadi saksi amalan setiap hamba. Dan Allah memerintahkan untuk memberitahukan amalan-amalan manusia, perintah ini harus dijalankan (jangan didurhakai).” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 932).

Bumi Menjadi Saksi bagi Orang yang Rajin Berdzikir

Ibnul Qayyim berkata, “Orang yang senantiasa berdzikir di jalan, di rumah, di lahan yang hijau, ketika safar, atau di berbagai tempat, itu akan membuatnya mendapatkan banyak saksi di hari kiamat. Karena tempat-tempat tadi, semisal gunung dan tanah, akan menjadi saksi baginya di hari kiamat. Kita dapat melihat hal ini pada firman Allah Ta’ala,

إِذَا زُلْزِلَتِ الْأَرْضُ زِلْزَالَهَا (1) وَأَخْرَجَتِ الْأَرْضُ أَثْقَالَهَا (2) وَقَالَ الْإِنْسَانُ مَا لَهَا (3) يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا (4) بِأَنَّ رَبَّكَ أَوْحَى لَهَا (5

“Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya, dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”, pada hari itu bumi menceritakan beritanya, karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang sedemikian itu) kepadanya.” (QS. Az Zalzalah: 1-5)”. Lihat Al Wabilush Shoyyib, hal. 197.

Manusia Keluar …

Allah Ta’ala berfirman,

يَوْمَئِذٍ يَصْدُرُ النَّاسُ أَشْتَاتًا لِيُرَوْا أَعْمَالَهُمْ

“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.” Maksudnya adalah pada hari kiamat, manusia dikeluarkan dari bumi dalam keadaan beraneka ragam lalu ditampakkan kebaikan dan kejelekan yang pernah mereka lakukan, kemudian mereka akan melihat balasannya.

Balasan bagi yang Berbuat Baik dan yang Berbuat Jelek

Allah Ta’ala berfirman,

فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (7) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (8)

“Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sekecil apa pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.”

Ini adalah balasan bagi yang berbuat baik dan jelek. Walau yang dilakukan adalah sebesar dzarrah (ukuran yang kecil atau sepele), maka itu akan dibalas. Tentu lebih pantas lagi jika ada yang beramal lebih dari itu dan akan dibalas. Allah Ta’ala berfirman,

يَوْمَ تَجِدُ كُلُّ نَفْسٍ مَا عَمِلَتْ مِنْ خَيْرٍ مُحْضَرًا وَمَا عَمِلَتْ مِنْ سُوءٍ تَوَدُّ لَوْ أَنَّ بَيْنَهَا وَبَيْنَهُ أَمَدًا بَعِيدًا

“Pada hari ketika tiap-tiap diri mendapati segala kebajikan dihadapkan (dimukanya), begitu (juga) kejahatan yang telah dikerjakannya; ia ingin kalau kiranya antara ia dengan hari itu ada masa yang jauh.” (QS. Ali Imran: 30).

وَوَجَدُوا مَا عَمِلُوا حَاضِرًا وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا

“Dan mereka dapati apa yang telah mereka kerjakan ada (tertulis).” (QS. Al Kahfi: 49).

Kata Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di rahimahullah, “Ayat ini memotivasi untuk beramal baik walau sedikit. Begitu pula menunjukkan ancaman bagi yang beramal jelek walau itu kecil.” (Taisir Al Karimir Rahman, hal. 932).

Hanya Allah yang memberi taufik untuk mengingat hari akhir dan memberi petunjuk beramal sholeh.

 

Referensi:

Taisir Al Karimir Rahman fii Tafsiril Kalamil Mannan, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As Sa’di, terbitan Muassasah Ar Risalah, cetakan pertama, tahun 1423 H.

Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan pertama, tahun 1431 H.

Al Wabilush Shoyyib, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, terbitan Dar ‘Alamil Fawaid, cetakan ketiga, tahun 1433 H.

Dasyatnya Siksa Kubur

AMAL PERBUATAN YANG MENYEBABKAN DAN YANG MENYELAMATKAN SIKSA KUBUR

AMAL PERBUATAN PENYEBAB SIKSA KUBUR :

Secara umum, siksaan di alam kubur dan akhirat lebih disebabkan oleh ketidaktaatan manusia kepada perintah Allah dan tidak mau menjauhi larangan-Nya. Dengan kata lain, siksaan di kubur dan di neraka merupakan wujud kemurkaan Allah kepada manusia. Siapa saja yang membuat Allah murka di dunia dan tidak bertaubat sebelum matinya, ia patut disiksa. Berat dan ringannya siksa tergantung kepada seberapa besar kemurkaan Allah kepadanya.

Penyebab, bentuk dan macam siksa kubur telah dijelaskan dalam beberapa hadis Nabi. Diantaranya :

1). Nabi saw pernah mendengar tangisan dua penghuni kubur yang disiksa karena yang satu suka mengadu domba (menurut hidisnya Syu'bah : "suka memakan daging teman-nya" atau ghibah alias 'ngerasani") dan yang lain tidak bersuci setelah kencing.
2). Ibnu Mas'ud meriwayatkan tentang orang yang dipukul dengan cambuk hingga kuburnya dipenuhi kobaran api, karena ia shalat tanpa wudhu dan melihat orang yg dizhalimi tetapi tak mau menolongnya.
3). Abu Hurairah meriwayatkan hadis tentang bentuk siksa kubur: Ada yang kepalanya dipukuli batu karena ia berat menjalankan shalat. Ada yang memakan daging busuk karena ia pernah berzina. Ada yang bibirnya dipotong dengan gunting karena ia suka memfitnah.
4). Abu Sa'id meriwayatkan hadis Nabi : diantara siksa kubur itu adalah, ada yang perutnya menggelembung sebesar rumah, karena (di dunia) ia pemakan harta riba. Ada yang menyuapi mulutnya dengan api, lalu keluar lagi lewat duburnya, karena ia suka memakan harta anak yatim. Ada wanita yang menggelantung pada payudaranya, karena ia berprofesi sebagai PSK (pekerja seks komersial). Ada yang memotong daging lambungnya, lalu dimakannya sendiri, karena ia suka ghibah (menggunjing). Ada yang memiliki kuku tembaga, lalu ia mencakari wajah dan dadanya sendiri, disebabkan ia suka merusak dan menodai kehormatan orang lain.

Dan masih banyak hadis-hadis serupa yang menjelaskan amal perbuatan sebagai penyebab siksa kubur. Diantara penyebabnya secara ringkas sebagai berikut :
1)     adu domba, fitnah, dan ghibah,
2)     bersaksi palsu,
3)     menuduh zina wanita yang suci,
3)     membuat dan mengajak berbuat bid'ah,
4)     bicara semaunya tanpa aturan,
5)   memakan riba (baik yang mengambilnya, pemberinya, penulisnya, maupun para saksinya),
6)     makan harta anak yatim,
7)     makan harta suap / korupsi,
8)     makan harta saudara secara tidak benar,
9)     meminum minuman keras yang memabukkan,
10)   pezina, homoseks,
11)   mencuri dan dusta,
12)   menumpuk barang (monopoli),
13)   menggugurkan / tidak melaksanakan hal-hal yang wajib,
14)   menyakiti sesama muslim,
15)   mencari-cari aib muslim,
16)   memberi fatwa yang bertentangan dengan syariat,
17)   mendorong dan membantu perbuatan dosa dan permusuhan,
18)   membunuh sesama tanpa hak,
19)   menangisi sambil meratapi mayat,
20)   mengingkari Asma' dan Sifat Allah,
21)   berbuat zalim, sombong, ujub dan pamer,
22)   mendatangi dan mempercayai dukun, peramal & ahli nujum,
23)   bersumpah palsu atas nama Allah dan berbohong,
24)   bangga dengan kedurhakaannya,
25)   berkata kotor, jorok, mengumpat, dan menghina,
26)   menangguhkan / mengakhirkan shalatnya,
27)   tidak mengeluarkan zakat,
28)   tidak haji padahal mampu,
29)   tidak mememuhi hak kendatipun mampu melaksanakannya,
30)   memutus tali persaudaraan (shilatur rahim),
31)  tidak mengasihi / menyantuni  anak yatim, orang miskin, janda, dan hewan piaraan, dan masih banyak penyebab yang lain.

AMAL PERBUATAN PENYELAMAT DARI SIKSA KUBUR.

Secara umum, amal perbuatan yang dapat menyelamatkan diri dari siksa kubur dan neraka adalah menghindarkan diri dari amal-amal yang mendatangkan siksa seperti diatas. Barangkali cara yang cukup efektif adalah melakukan muhasabah (introspeksi) setiap malam menjelang tidur, yakni dengan cara merenungkan dan mengkalkulasi untung-ruginya amal yang telah dilakukan di hari itu, diteruskan dengan taubat jika melakukan dosa dan keinginan untuk meningkatkan kualitas amal shalih di hari esok. Lebih baik lagi jika diiringi dengan berdzikir, bershalawat dan sejenisnya. Hal ini dimaksudkan, jika malam itu mati, maka matinya adalah khusnul khatimah, dalam keadaan bertaubat dan suci-bersih dari dosa.

Amal perbuatan yang secara rinci dapat menyelamatkan seseorang dari siksa kubur telah dijelaskan dalam beberapa hadis Nabi. Antara lain :

1). Fudhalah bin Ubaid meriwayatkan hadis dari Nabi, "Setiap orang yang wafat ditutup berdasarkan amalnya, kecuali orang yang mati syahid fi sabilillah. Sesungguhnya amalnya ditumbuhkan sampai hari kiamat dan dia selamat dari siksa kubur". (H.R Tirmidzi)
2). Dari Ibnu Abbas, bahwa seorang sahabat mendirikan kemah di suatu tanah. Dia tidak menyangka, bahwa tanah itu ternyata ada kuburannya. Dia mendengar penghuninya membaca surat Al-Mulk sampai selesai. Kejadian ini dilaporkan kepada Nabi saw. Beliau menjawab, "Surat Al Mulk adalah pencegah dan penyelamat yang menyelamatkan pembacanya dari siksa kubur". (H.R Tirmidzi).
3). Dari Abu Hurairah, "Barangsiapa mati karena sakit perut (lambung), ia mati syahid. Ia dilindungi dari siksa kubur, diberi makan dan rizki dari surga". (H.R Ibnu Majah).
4). Tirmidzi meriwayatkan hadis dari Abdullah bin Amr, dari Nabi: "Tiada seorang muslim pun yang wafat di hari jum'at atau malam jum'at, melainkan Allah melindunginya dari fitnah (siksa) kubur". (H.R Tirmidzi. Katanya: "Hadis ini hasan gharib, sanadnya tidak muttashil")

_________________________________

*) Sumber : Disarikan dari :
1). Buku "DZIKRUL MAUT, mengintai perjalanan ruh orang mati", tulisan Achmad Suchaimi, dengan Kata Pengantar (Taqdim) oleh KH A. Mustofa Bisri, penerbit RoudhoH - Surabaya, cet. 1 - Mei 2004.
2). Kitab “AR-RUH”, tulisan Ibnu Qoyyim Al-Jauzi

Rabu, 19 Maret 2014

Keutamaan Membaca Surah Al Ikhlas

Ustadz Yusuf Mansyur

DAHSYATNYA SURAT AL-IKHLASH

Rasulullah Muhammad SAW pada suatu ketika bersabda:

”Demi Allah yang jiwaku di tangan-Nya, sesungguhnya QUL HUWALLAHU AHAD itu tertulis di sayap malaikat Jibraila.s,
ALLAHHUS SOMAD itu tertulis disayap malaikat Mikail a.s, LAMYALID WALAM YUULAD tertulis pada, sayap malaikat Izrail a.s, WALAM YAKULLAHU KUFUWAN AHAD tertulis pada sayap malaikat Israfil a.s.”.

Berkata Ibnu Abbas r.a. bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:

Ketika saya (Rasulullah SAW) isra’ ke langit, saya melihat Arasy di atas 360,000 pilar dan jarak jauh antara satu pilar ke satu pilar yang lain ialah 300,000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap pilar itu terdapat padang pasir yang jumlahnya 12,000 dan luasnya setiap satu padang itu seluas dari timur hingga ke barat.

Pada setiap padang itu terdapat 80,000 malaikat yang mana kesemuanya membaca surat Al-Ikhlas.

Setelah mereka selesai membaca surah tersebut maka berkata mereka:

”Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaankami ini kami berikan kepada orang yang membaca surah Al-Ikhlas baik lelaki maupun perempuan.”.

Riwayat Anas bin Malik juga merekam kisah berkaitan surat Al-Ikhlas. Suatu ketika 70.000 malaikat diutus datang kepada seorang sahabat di Madinah yang meninggal.

Kedatangan para malaikat itu hingga meredupkan cahaya matahari. 70.000 malaikat itu diutus hanya karena almarhum sering membaca surat ini. Anas bin Malik yang saat itu bersama Nabi Muhammad SAW di Tabuk merasakan cahaya matahari redup tidak seperti biasanya dan malaikat Jibril datang kepada Nabiuntuk memberitakan kejadian yang sedang terjadi di Madinah.

Rasulullah S.A.W bersabda:

Barangsiapa membaca surah Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka tubuhnya tidak akan membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya danpara malaikat akan membawanya dengan sayap mereka melintasi titian siratul mustaqim lalu menuju ke syurga. (HR Qurthuby).

SubhanAllah....
Semoga kita bisa mengamalkannya setiap waktu saudaraku...

Aamiin ya Rabbal 'Aalamiin

Minggu, 16 Maret 2014

Do'a

AUDZUBILLAHIMINASSYAITHONIRROJIIM, BISMILLAHIROHMANIRROHIM

*ALHAMDULILLAHI ROBBIL ‘ALAMIN HAMDAN NA’IMIN HAMDAN SYAKIRIN HAMDAN YUWAFFI NI’AMAHU WA YUKAFI MAZIDAH YA ROBBANA LAKALHAMDU KAMA YAMBAGHI LIJALALIKA WAJHIKAL KARIMI WA ‘ADZIMI SULTHONIK.
*ALLAHUMMAGHFIRLANA LIWALIDINA WALIMA ZAHIINA WALIJAMI’IL MUSLIMIN WAL MUSLIMAT WAL MUKMININ WAL MUKMINAT AL AKHYA’II MINHUM WAL AMWAT INNAKA SAAMI’UN QORIBUN MUJIBUDA’WAT WAYA QODIYAL HAJAT.FAGHFIRLANA YA ALLAH MAQODAM TU WAMA AKHORTU WAMA ASRORTU WAMA A’LAN TU ANTAL MUQODDIMU WA ANTAL MUAKHIRU LAA ILAA HAILLA ANTA WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLA BILLAHIL ‘ALIYYIL ‘ADZIM. YAA ROBBANA 3X ANTA MAKSUDANA WARIDHOKA MAKHTUBANA

YA ALLAH BIMBINGLAH KAMI BAHWA HANYA ENGKAU YANG KAMI TUJU DAN HANYA RIDHOMU YANG KAMI DAMBAKAN

*ALLAHUMMA TAUWIL ‘AMARONA

YA ALLAH BERKAHILAH SISA UMUR KAMI, SISA UMUR YANG LEBIH MENJADIKAN KAMI SEMAKIN DEKAT KEPADAMU YA ALLAH,YA ALLAH BERKAHILAH SISA UMUR KAMI, SISA UMUR YANG ENGKAU BERIKAN KEKUATAN KEPADA KAMI UNTUK BISA MENINGGALKAN SEGALA KEMAKSIATAN YANG MASIH MELEKAT DALAM KEHIDUPAN KAMI YA ALLAH,YA ALLAH BERKAHILAH SISA UMUR KAMI, SUATU SAAT NANTINYA ENGKAU MEMATIKAN KAMI SATU DEMI SATU, MAKA MATIKANLAH KAMI DALAM KEADAAN HUSNUL KHOTIMAH

*WA TSABIT IMAA NANA,

YA ALLAH TETAPKANLAH KEIMANAN KEPADA KAMI, ANAK CUCU KAMI, ISTRI KAMI DAN KELUARGA KAMI.KARENA HANYALAH KEIMANAN BENTENG TERBAIK BAGI KAMI UNTUK BISA MENANGKIS SEGALA KEMAKSIATAN YANG SENANTIASA MENGEPUNG DARI SETIAP SISI KEHIDUPAN KAMI.

*WA AKSIN A’MALANA

YA ALLAH MULYAKANLAH AKHLAK KAMI, ANAK CUCU KAMI, ISTRI KAMI DAN KAMI.JIKALAU AKHLAK KAMI BURUK YA ALLAH MAKA GANTILAH DENGAN AKHLAK YANG BAIK, SEHINGGA ENGKAU BISA MELIHAT KAMI MENJADI MANUSIA YANG BERAKHLAK YA ALLAH, TAAT KEPADAMU, TAAT KEPADA ROSULMU, TAAT KEPADA PEMIMPIN-PEMIMPIN KAMI ILLA MAKSIATIK,DAN MENJADI MANUSIA YANG BERMANFAAT BAGI DIRI KAMI, KELUARGA KAMI, AGAMA, BANGSA DAN NEGARA KAMI YA ALLAH.

WAWASIK ARZAQONA

YA ALLAH BERIKANLAH KEPADA KAMI RIZQI YANG HALAL, RIZQI YANG BAROKAH, RIZQI YANG LUAS SEBAGAI SARANA BAGI KAMI UNTUK MENGABDI KEPADAMU YA ALLAH. YA ALLAH YANG MENGGENGGAM KEHIDUPAN KAMI, JIKALAU RIZKI KAMI MASIH JAUH YA ALLAH MAKA DENGAN KEKUASAANMU DEKATKANLAH, JIKALAU RIZKI KAMI MASIH SAMAR, YA ALLAH MAKA DENGAN KEKUATAANMU TERANGKANLAH, SEHINGGA KAMI MUDAH UNTUK MENGAMBILNYA YA ALLAH.YA ALLAH YANG MAHA MENATAP SETIAP SISI KEHIDUPAN KAMI, JIKALAU RIZKI YANG TERLANJUR MASUK KE DALAM DIRI KAMI, KELUARGA KAMI, ANAK CUCU KAMI, ENGKAU MENATAPNYA SEBAGAI RIZKI YANG HARAM ATAU RIZKI YANG SUBHAT YA ALLAH, MAKA HANYA AMPUNANMU YANG KAMI DAMBAKAN, BAGAIMANA KAMI, MEREKA DEKAT DENGANMU YA ALLAH KALAU DAGING YANG TUMBUH DALAM DIRI KAMI BERSUMBER PADA MAKANAN YANG HARAM, BAGAIMANA KAMI MERASA NIKMAT MENYEBUT NAMAMU YA ALLAH KALAU DARAH YANG MENGALIR DALAM DIRI KAMI BERSUMBER DARI MAKANAN YANG SUBHAT YA ALLAH.

*ALLAHUMMAGHFIRLANA DZUNUBANA WALIWALIDINA WARHAMHUMA KAMA ROBBAYAANA SIGHORO.

YA ALLAH KAMI PUNYA AYAH, KAMI PUNYA IBU YA ALLAH ANUGERAHKANLAH KASIH SAYANGMU KEPADA IBU KAMI YA ALLAH YANG TELAH MENGANDUNG KAMI SEMBILAN BULAN DENGAN PENUH KEIKHLASAN.YA ALLAH ANUGERAHKANLAH KASIH SAYANGMU KEPADA IBU KAMI YA ALLAH YANG TELAH MELAHIRKAN KAMI DENGAN TARUHAN NYAWANYA. YA ALLAH ANUGERAHKANLAH KASIH SAYANGMU KEPADA IBU KAMI, YA ALLAH YANG TIDAK PERNAH MEMUTUSKAN DO’ANYA DEMI KESUKSESAN KAMI YA ALLAH.YA ALLAH MULIAKANLAH AYAH KAMI YANG SERING KAMI ABAIKAN JASA-JASA KEBAIKANNYA YA ALLAH.

*ROBBAANA HABLANA MIN AZWAJINA WADZURRIYATINA QURROTA A’YUNINA WAJ’ALNA LIL MUTTAQINAA IMAA MA.

YA ALLAH ENGKAU TITIPKAN KEPADA KAMI PUTRA PUTRI, BANTULAH KAMI UNTUK MEMBIMBING MEREKA SEHINGGA MEREKA MENJADI ORANG-ORANG YANG MENCINTAIMU, MENCINTAI ROSULMU, BERBAKTI KEPADA KAMI KEDUA ORANG TUANYA, MENDO’AKAN KAMI, TERLEBIH KETIKA KAMI TELAH DIKUBURKAN NANTINYA.

*YASSIRLA ZIAROTAL MAKKAH WAL MADINAH BIGHORIKATIN WALA MAZAKOTIN MUASALALAMAH WAL BAROKAH BIROHMATIKA YAARHAMARROHIMIN.

YA ALLAH DI SISA UMUR YANG MASIH ENGKAU PERCAYAKAN KEPADA KAMI YA ALLAH JADIKANLAH KAMI , KELUARGA KAMI, ANAK TURUN KAMI MENJADI ORANG YANG ENGKAU PILIH UNTUK BISA MELAKSANAKAN IBADAH HAJI DAN BERZIARAH KE MAKAM BAGINDA ROSUL KEKASIHMU YA ALLAH.

*BIROHMATIKA YAA ARHAMA ROHIMIN.TUBNA ILALLAHIL MA ASYI DZUNUBI SOGHIRINA WA KABIRINA

YA ALLAH JADIKANLAH KAMI SEMUANYA MENJADI HAMBA-HAMBAMU YANG SENANTIASA LARI KEPADAMU, UNTUK BERTOBAT KEPADAMU, UNTUK MEMOHON AMPUN KEPADAMU ATAS SEGALA DOSA KAMI YANG KECIL MAUPUN DOSA KAMI YANG BESAR YA ALLAH.

*NASTAGHFIRULLAH MINNA TAKTSIRI FI SYAHADAH

YA ALLAH AMPUNI KAMI JIKA KAMI SERING INGKAR TERHADAP
SYAHADAT

*KAMINASTAGHFIRULLAH MINNA TAKTSIRI FI SHOLLAH

YA ALLAH AMPUNI KAMI JIKA KAMI SERING LALAI TERHADAP SHOLAT

*KAMINASTAGHFIRULLAH MINNA TAKTSIRI FI ZAKAH

YA ALLAH AMPUNI KAMI JIKA KAMI SERING TIDAK JUJUR DALAM MENGELUARKAN ZAKAT

*KAMINASTAGHFIRULLAH MINNA TAKTSIRI FI SHOUMI

YA ALLAH AMPUNI KAMI ATAS KEKURANG SEMPURNAAN PUASA KAMINASTAGHFIRULLAH MINNA TAKTSIRI FI HAJI WAFII DHULUMI KHOLQI

*ASHADU ANLA ILAA HA ILLALLAH WA ASHADU ANNA MUHAMMADAN ‘ABDUHU WA ROSUL AMANNA BI SYARIATILLAH WA SHODAQNA BISYARI’ATILLAH WATABARONA MINKULLI DINNINYUKHOLIFU DINAL ISLAM.ROBBANA ATIINA FIDDUNYA HASANAH WAFIL AKHIROTI HASANAH WAQINA ADZABANNAR WAADKHILNAL JANNATAL MA’AL ABROR YA AZIZI YA GHOFAR YA ROBBAL ‘ALAMIN WASHOLALLAHU ALAN NABIYIL UMMIYI WAALA ALIHI WASALIM ISTAJIB DU’A ANA YA ALLAH YA MUJIBUSSAIMIN.

*AMIN YA ALLAH YAA RABBAL 'ALAMIIN

Sabtu, 15 Maret 2014

Ta'aruf

TA'ARUF BOLEH..PACARAN JANGAN..!!

Muhammad Rosulullah Sholallahu A'laihi Wasallam.Bersabda :
" Sekali-kali Tidak Boleh Seorang Lelaki,Menyepi Berduaan Dengan Wanita yang tidak Dihalalkan Bagi dirinya,Apabila tidak disertai Dengan Muhrimnya,karena yang Ketiganya Adalah Setan"(HR.Amir bin Robi'ah)

Dari penjelasan hadist diatas,,Berpacaran "nyepi berdua" itu dilarang oleh Agama.
Apabila ditinjau dari akibat buruk yang ditimbulkan,Maka pihak Wanitalah yang paling dirugikan dari praktek pacaran ini.

Oleh Karena itu Islam telah Memberikan solusi Terbaik kepada Kita,yaitu dengan Ta’aruf.
Ta'aruf dalam mencari pasangan
hidup,adalah ta’aruf dalam artian
sempit. Istilah ini lebih tepat
disebut nadhor ( melihat )

Yang Perlu di perhatikan dalam
ta’aruf ini.adalah..

1. Kemungkinan gagal

Ta`aruf adalah proses paling
awal dari urutan menuju ke
jenjang pernikahan. Pada posisi
seorang baru sekedar ta`aruf,
memang sama sekali tidak ada
ikatan apa-apa. Berbeda dengan
proses khitbah yang apabila
diterima, maka ada ikatan walau
belum sampai taraf halal. Namun
bila khitbah itu belum sampai
taraf DITERIMA, maka tetap saja
belum ada ikatan apa-apa.

Karena itu perlu diperhatikan
bahwa ta`aruf hanya sebuah
proses awal dimana seseorang
bisa saja mundur, baik calon laki-
laki atau pihak perempuan.

Keduanya punya hak untuk
mencari informasi masing-
masing calon pasangannya dan
sama-sama punya hak untuk
mundur teratur.

2. Proses ta'aruf
Ketika melakukan ta'aruf,
seseorang baik pihak pria atau
wanita berhak untuk bertanya
yang mendetil, seperti tentang
penyakit, kebiasaan buruk dan
baik, sifat dan lainnya. Kedua
belah pihak harus jujur dalam
menyampaikannya . Karena
bila tidak jujur, bisa berakibat
fatal nantinya.

Tidak boleh dilakukan cuma
berdua saja. Harus ada yang
mendampingi yaitu wali atau
keluarganya. Jadi, taaruf
bukanlah bermesraan berdua,
tapi lebih kepada pembicaraan
yang bersifat realistis untuk
mempersiapkan sebuah
perjalanan panjang berdua.

3. Fungsi ta'aruf
Fungsi ta`aruf adalah untuk
menentukan apakah akan
bergerak maju menjalin
hubungan pernikahan atau akan
mundur dengan teratur.

4. Tujuan taaruf
Taaruf adalah media syar`i yang
dapat digunakan untuk
melakukan pengenalan terhadap
calon pasangan. Sisi yang
dijadikan pengenalan tidak hanya
terkait dengan data global,
melainkan juga termasuk hal-hal
kecil yang menurut masing-
masing pihak cukup penting.

Misalnya masalah kecantikan
calon istri, dibolehkan untuk
melihat langsung wajahnya
dengan cara yang seksama,
bukan cuma sekedar curi-curi
pandang atau ngintip fotonya.

Justru Islam telah
memerintahkan seorang calon
suami untuk mendatangi calon
istrinya secara langsung face to
face, bukan melalui media foto,
lukisan atau video.

5. Manfaat Ta'aruf
Selain urusan melihat fisik,ta'aruf
juga harus menghasilkan data
yang berkaitan dengan sikap,
perilaku, pengalaman, cara
kehidupan dan lain-lainnya agar
tidak ada penyesalan di
kemudian hari ketika sudah
menikah. Hanya semua itu harus
dilakukan dengan cara yang
benar dan dalam koridor syariat
Islam.

Semoga Bermanfaat..Aamiin.

Rabu, 12 Maret 2014

Mimpi dan Peringatan

Sebuah Mimpi Yang sangat Bermakna buat saya. semoga ini suatu peringatan dari Allah Subhanahu wa ta'ala buat saya.

selepas pulang kerja kemarin malam +- jam 22.30 wib. beres beres mandi dsb. kemudian duduklah saya (duduk takhiyat awal) bermuhasabah mengevaluasi diri hari ini ( kemarin malam.Rabo 12 Maret 2014 ) saya merenung dan berdoa memohon Ampunan kepada Allah Subhanahu wa ta'ala atas kesalahan kesalah hari ini (kemaren). Ampuni Ya Allah jika hari ini aku melakukan dosa dan zalim kepada sesama, ampuni jika hati ini lisan ini dan fikiran ini jika melakukan kesalahan. sungguh Engkau maha mengetahui isi hati Manusia. ampuni hamba tidak bisa menjaganya. ampuni hamba jika salah dalam ibadah hamba, ampuni hamba jika salah dalam ber dzikir, dalam berwirid. tegurlah hamba ya Allah melalu apa saja.bimbing hamba untuk terus meperbaiki diri menjadi lebih baik. ya Allah lindungi hamba dari siksa kubur.jauhkan hamba dari azab di alam barzah.mudahkan dan lancarkan segala urusan baik urusan dunia dan urusan bekal di Akhirat Mu nanti. Amin..

saya sholat taubah 2 rakaat lanjut 2 rakaat shalat hajat dan ber wirid. beranjak istrahat sebelum tidur membaca suratul al fatihah, doa tidur ,Ayat kursi dan Asmaul Husna.

terjadilah sebuah mimpi. di dalam mimpi itu terdapat hujan batu yang sangat banyak kurang lebih batu batu itu sebesar kepalan tangan orang dewasa. saya dan beberapa orang berlarian menyelamatkan diri Subhanallah walhamdulillah walaaillahaillallahu AllahuAkbar. saya dan beberapa orang selamat tidak terkena tubuh ini oleh batu itu satupun. dalam mimpi itu banyak yang tertimpa hujan batu. belum selesai, setelah hujan batu reda dan kami selamat tiba tiba datang di depan kami (saya dan rombongan yang selamat) di hadang oleh Banjir bandang seluas seperti Lautan. saya dan rombongan berusaha menyeberangi Air itu dalam mimpi ada seorang Muslimah yang terlilit kabel listrik yang mengandung aliran listrik,saya berusaha menolong dia perempuan dan almadulillah dia selamat, setelah dia selamat kemudian tiba tiba gatian kaki saya yang terlilit kabel itu dengan menyebut asma Allah Alhamdulillah saya bisa selamat berserta rombongan tadi. akirnya kami berjalan terus dan menemukan pohon dan lapangan hijau yang sudah terdapat beberapa orang bersenang senang disana. setelah itu saya terbangun.. lihat jam di Hp pukul 03.28 wib. bangun bertahajud,witir dan sekalian sahur dan nunggu azan subuh di Masjid.

ya Allah ya Rahman ya Rahim.. semoga mimpi ini peringatan buat hamba dan orang orang yang Engkau sayangi. ya Allah limpahkanlah Rahmat dan Ampunan kepada kami semua. Hidupkan Kami dengan Iman dan matikanlah kami dengan Iman. Amin

ini mimpi semalam kebenaran datang dari Allah , kekeliruan mungkin datang dari Iblis atau setan yang menghasut. semoga kita di jauhkan dari tipudaya syaiton dan jin. dijadikan hamba hambaNya selamat di dunia dan Akhirat. Amin

Selasa, 11 Maret 2014

QS Ar Rahman

Bismillaahirrohmaanirrohiim

Assalamualaikum wr wb

Ingatkah atau mungkin sering membaca dan mendengar lafadz Allah Subhanau wa ta'ala  "Fa biayyi alaa'i Rabbikuma Tukadzdzi ban " ( Maka Nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan? )

Surah Ar-Rahman yang artinya Yang Maha Pemurah yang berasal dari kata Ar-Rahman yang terpadat pada ayat pertama. diturunkan di Makkiyah terdiri dari 78 ayat Surat ke 55 dalam Al Qur'an. Ar Rahman adalah salah satu dari 99 Asma'ul Husna, sebagian besar kandungan surah Ar Rahman menerangkan tentang kepemurahan Allah Subhanahu wa ta'ala kepada hamba hamba-Nya di Bumi. Allah Memberikan Nikmat nikmat yang tidak terhingga baik itu Nikmat di Dunia dan di Akhirat.
Dalam surah Ar Rahman ini terdapat kalimat "Fa-biayyi alaa'i Rabbi kuma tukadzdzi ban" ( Nikmat Tuhan yang mana yang kamu dustakan ) diulang ulang 31 kali dan terdapat di setiap akhir dari ayat ayat di dalam nya yang menjadikan ciri ciri dari surah Ar Rahman berbeda dengan surah yang lain.

Dihubungkan dengan realita kehidupan sehari hari. sungguh banyak nikmat Allah Subhanahu wa ta'ala yang kita dustakan. banyak manusia yang kufur akan nikmat nikmat yang di berikan. seperti halnya Nikmat yang paling utama dari Allah yang telah di berikan yaitu

*Nikmat Iman dan Islam. banyak yang mengaku Islam dan beriman ternyata hanya di KTP saja. tidak pernah sholat tidak pernah mengaji Al Qur'an tidak pernah berZakat tidak penah berpuasa atau banyak bolongnya. inilah nanti Allah akan meminta pertanggung jawaban atas Nikmat Utama yang kita langgar dan tempatnya pun Adalah Neraka.

*Nikmat Sehat, di kasih kesehatan sama Allah tidak pernah di syukuri berbuat maksiaat tidak pernah berhenti.tidak pernqh melangkahkan kakinya menuju Masjid. malah menyukai kegemaran yang tidak bermanfaat

*Nikmat Rejeki. Allah memberikan limpahan rejeki pada kita, dari hasil usaha kita, kerja keras kita. bagi orang orang yang bertaqwa mereka akan faham akan mensyukurinya. disisihkanlah sebagian rejeki untuk bersedekah kepada Orang tua kita yang masih kurang mampu,saudara kandung,kerabat dekat baru orang lain. hal ini adalah dikatakan sedekah yang paling Utama.

Memang banyak ayat Alquran yang berbicara tentang kewajiban anak kepada kedua orang tua, di antaranya:
"Dan Kami wasiatkan (perintahkan) kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya." (Q.S: Al-Ahqaf: 15)

"Dan Tuhanmu telah memerintahkan, supaya engkau tidak menyembah melainkan kepada-Nya semata, dan hendaklah engkau berbuat baik kepada ibu-bapak" (Q.S: Al-Isra': 23)

Dalam sebuah hadits Abdullah bin Umar RA berkata:
"Seseorang datang menghadap Nabi SAW memohon izin untuk ikut berperang. Nabi SAW bertanya: "Apakah kedua orang tuamu masih hidup?" Orang itu menjawab: "Ya". Nabi SAW bersabda: "Maka kepada keduanyalah kamu berperang (dengan berbakti kepada mereka)." (HR Muslim)

Sedangkan bagi orang orang yang kufur akan nikmat rizki ini,mereka akan menimbun nimbun harta kekayaan. lupa akan orang tua yang masih kurang  mampu. lupa dengan saudara sendiri yg masih kekurangan, gemar bermaksiat berjudi dsb yang dilarang Allah Subhanahu wa ta'ala. *na'udzubillahi mindzalik.. jangan sampai kita tergolong orang orang seperti ini.

Maka dari itu saudara muslim ku. Kita milik Allah Bumi dan segala isinya milik Allah kepada Allah lah kita akan kembali. mari kita berdoa semoga kita dijauhkan dari kufur nikmat. selalu di jadikan kita oleh Allah subhanahu wa ta'ala sebagai hamba hamba-Nya yang penuh rasa syukur atas limpahan Nikmat yang diberikan sebagai Ahli syukur sampai akhir zaman. di jadikan hamba hamba-Nya yang Soleh dan Solehah selalu taat kepada Allah Subhanahu wa ta'ala dan mengikuti ajaran Rassullallah Sallallahu'alaihi wa sallam. Amin Amin Amin ya Rabbal'alamin

Mengenal Batasan Aurat Laki Laki dan Wanita. Laknat Allah Swt Bagi Yang Melanggar

BATASAN AURAT LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN

Aurat berasal dari bahasa Arab, "Aurah", yang berarti keaiban.  Dalam fiqih, aurat diartikan sebagai bagian tubuh seseorang yang wajib ditutupi dari pandangan.  Sabda Rasulullah Sallallahu'alaihi wassallam :
Seorang pria tidak boleh melihat aurat pria lain, dan begitu pula wanita tidak boleh melihat aurat wanita lain.  Dan tidak boleh seorang pria bercampur dengan pria lain dalam satu pakaian.
(HR Muslim, Ahmad, Abu Daud, Tirmidhi).

Pada Jaman ini sebagian besar dari kita mempertontonkan sesuatu yang tidak sepantasnya diperlihatkan di depan umum, lewat  Foto Foto, Gambar dsb. berikut ada sedikit ilmu yg mungkin bisa bermanfaat bagi kita semua, yang mungkin hanya sekedar mengingatkan !
Buat para laki laki yang suka pamer badan segeralah bertaubatan nasuha begitu juga para kaum wanita segeralah menutupi Aurat karna Laknat Allah Subhanahu wa ta'ala menunggu di Akhirat.

BATASAN AURAT WANITA
Pakaian yang dikenakan oleh seorang muslimah haruslah memenuhi syarat tertentu, yakni:
1. Menutup aurat.
2. Menutupkan khumur (jilbab) ke dada.
3. Tidak Tipis.
4. Tidak membentuk lekuk tubuh
5. tidak menyerupai pakaian laki-laki

Menutup aurat.
Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya….” (QS. An Nuur ayat  31)

Menurut Ibnu Umar RA. yang biasa nampak adalah wajah dan telapak tangan.
Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh SAW dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh Sallallahu'alihi wassallam berpaling darinya dan berkata : “Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Menutupkan khumur (jilbab) ke dada.
“…. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada…” (QS. An Nuur ayat 31)

Hai Nabi katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin: “Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Maha penyayang. (QS. Al Ahzab ayat 59)

Khumur adalah bentuk jamak dari khimar yang berarti kain penutup kepala. Atau dalam bahasa kita disebut jilbab. Ini menunjukkan bahwa kepala dan dada adalah juga termasuk aurat yang harus ditutup.

Tidak Tipis.
Hadis riwayat Aisyah RA, bahwasanya Asma binti Abu Bakar masuk menjumpai Rasululloh Sallallahu'alaihi wassallam dengan pakaian yang tipis, lantas Rasululloh berpaling darinya dan berkata : “Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi)

Tidak membentuk lekuk tubuh.
Pakaian yang dikenakan seorang muslimah pun selain harus tertutup juga tidak boleh membentuk lekuk tubuh. Dari sudut kesehatan, berpakaian ketat pun ternyata tidak sehat. Pakaian yang ketat membut kulit tidak bisa bernafas. Hal ini akan meningkatkan kelembaban di kulit sehingga produksi keringat akan bertambah. Akibat produksi keringat bertambah dapat menyebabkan bau badan dan perkembangan bakteri menjadi meningkat.

Tidak menyerupai pakaian laki-laki
Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu, dia menceritakan : “Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang laki-laki yang bersikap seperti wanita dan wanita seperti laki-laki“.
Sedangkan dalam riwayat yang lain disebutkan : “Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki“. (Hadits Riwayat Bukhari).

Seorang laki-laki dilarang bertingkah laku, termasuk berpakaian menyerupai wanita dan sebaliknya seorang wanita bertingkah laku termasuk berpakaian seperti laki-laki.

BATASAN AURAT LAKI-LAKI

Pakaian yang dikenakan oleh seorang muslim haruslah memenuhi syarat tertentu, yakni:
1. Menutup aurat.
2. Tidak terbuat dari emas atau sutera.
3. Tidak menyerupai pakaian wanita.
4. Tidak menyerupai orang-orang kafir.

Menutup Aurat
Rasulullah Saw bersabda: “Aurat laki-laki ialah antara pusat sampai dua lutut”. [HR. ad-Daruquthni dan al-Baihaqi, lihat Fiqh Islam, Sulaiman Rasyid].

Dari Muhammad bin Jahsyi, ia berkata: Rasulullah Saw melewati Ma’mar, sedang kedua pahanya dalam keadaan terbuka. Lalu Nabi bersabda: “Wahai Ma’mar, tutuplah kedua pahamu itu, karena sesungguhnya kedua paha itu aurat.” [HR. Ahmad dan Bukhari, lihat Ahkamush Sholat, Ali Raghib].

Rasulullah Sallallahu'alaihi wassallam pernah berkata kepada Ali ra: “Janganlah engkau menampakkan pahamu dan janganlah engkau melihat paha orang yang masih hidup atau yang sudah mati.” [HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, lihat Shafwât at-Tafâsir, Muhammad Ali ash-Shabuni].

Larangan Memakai Emas Dan Sutra
Diriwayatkan dari al-Bara’ bin Azib r.a katanya: “Rasulullah Sallallahu'alaihi wassallam memerintahkan kami dengan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara. Baginda memerintahkan kami menziarahi orang sakit, mengiringi jenazah, mendoakan orang bersin, menunaikan sumpah dengan benar, menolong orang yang dizalimi, memenuhi undangan dan memberi salam. Baginda melarang kami memakai cincin atau bercincin emas, minum dengan bekas minuman dari perak, hamparan sutera, pakaian buatan Qasiy yaitu dari sutera, serta mengenakan pakaian sutera, sutera tebal dan sutera halus.” [HR. Bukhari, Muslim, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, Ibnu Majah dan Ahmad]

Walaupun seorang muslim dilarang memakai sutera, tetapi ada pengecualian tertentu. Misalnya, karena suatu alergi kulit jika memakai pakaian non sutera, maka dibolehkan untuk menggunakan pakaian dari sutera.

Larangan Menyerupai Pakaian Wanita.
Dari Abdullah bin Abbas Radhiyallahu ‘anhu, dia menceritakan : “Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang laki-laki yang bersikap seperti wanita dan wanita seperti laki-laki“.
Sedangkan dalam riwayat yang lain disebutkan : “Artinya : Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang laki-laki yang menyerupai wanita dan wanita yang menyerupai laki-laki“. (Hadits Riwayat Bukhari).

Seorang laki-laki dilarang bertingkah laku, termasuk berpakaian menyerupai wanita dan sebaliknya seorang wanita bertingkah laku termasuk berpakaian seperti laki-laki.

Larangan Berpakaian Menyerupai Orang-Orang Kafir.
Dari Abdullah bin Umar, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam melihat padanya ada dua baju yang dicelup dengan celupan kuning. Maka beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Sesungguhnya ini termasuk pakaian orang-orang kafir, janganlah kamu pakai keduanya.” (HR. Muslim).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk dari kaum tersebut.” (HR. Abu Dawud dan shahih)

Menyerupai orang kafir (tasyabbuh bil kuffar) dilarang bagi muslim maupun muslimah. Tasyabbuh dapat dilakukan melalui pakaian, sikap, gaya hidup maupun pandangan hidup.

Catatan : Warna kuning yang dimaksud lebih kepada oranye. Sewaktu muhadharah di Masjid Nurul Barokah, Al-Ustadz Muhammad Afifuddin pernah bercerita bahwa Syaikh Abdullah Mar’i ditanya tentang seperti apa warna tersebut. Kemudian Asy-Syaikh menunjuk water torn di rumah salah seorang ikhwah, dan berkata “Seperti inilah warna yang dilarang Rasulullah shallallahu alaihi wasallam”. Dan kami lihat warnanya adalah oranye yang menyala, seperti pakaian pendeta Hindu di India

Buat yang suka pamer badan segeralah bertaubat karna Laknat Allah subhanahu wa ta'ala akan menanti kalian.