Senin, 15 September 2014

PERJALANAN RUH SETELAH MATI

Perjalanan Ruh Manusia Setelah Kematian

Dari Al-Barrak bin Azib radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,

Kami pernah mengiringi jenazah orang anshar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sesampainya di kuburan, dan menunggu liang lahatnya dibenahi, Rasulullah duduk menghadap kiblat. Kamipun duduk di sekitar beliau dengan khusyu, seolah di kepala kami ada burung.

Di tangan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ada ranting, beliau tusukkan ke tanah kemudian beliau menengadah ke langit lalu beliau menunduk. Beliau ulang tiga kali. Kemudian beliau bersabda,

استعيذوا بالله من عذاب القبر، مرتين، أو ثلاثا، (ثم قال: اللهم إني أعوذ بك من عذاب القبر) (ثلاثا)

“Mintalah perlindungan kepada Allah dari adzab kubur.” Beliau ulangi dua atau tiga kali. Kemudian beliau berdoa: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab kubur.” (tiga kali).

Kemudian beliau menceritakan proses perjalanan ruh mukmin dan kafir.

Sesungguhnya hamba yang beriman ketika hendak meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turunlah malaikat dari langit, wajahnya putih, wajahnya seperti matahari. Mereka membawa kafan dari surga dan hanuth (minyak wangi) dari surga. Merekapun duduk di sekitar mayit sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut ‘alaihis salam. Dia duduk di samping kepalanya, dan mengatakan, ‘Wahai jiwa yang baik, keluarlah menuju ampunan Allah dan ridha-Nya.’ Keluarlah ruh itu dari jasad, sebagaimana tetesan air keluar dari mulut ceret, dan langsung dipegang malaikat maut. Para malaikat yang lain tidak meninggalkan walaupun sekejap, dan mereka langsung mengambilnya dari malaikat maut.

Mereka memberinya kafan dan hanuth itu. Keluarlah ruh itu dengan sangat wangi seperti bau parfum paling wangi yang pernah ada di bumi. Para malaikat inipun naik membawa ruh itu. Setiap kali ketemu dengan malaikat yang lain, mereka akan bertanya: ‘Ruh siapakah yang baik ini?’ Mereka menjawab, ‘Fulan bin Polan’ – dengan nama terbaik yang pernah dia gunakan di dunia –. Hingga sampai di langit dunia. Mereka minta agar pintu langit dibukakan, lalu dibukakan. Mereka naik menuju langit berikutnya, dan diikuti para malaikat langit dunia. Hingga sampai di langit ketujuh. Kemudian Allah berfirman, ‘Tulis catatan amal hamba-Ku di Illiyin.’

“Tahukah kamu Apakah ‘Illiyyin itu? (yaitu) kitab yang bertulis, Disaksikan oleh para malaikat”

“Kembalikan hamba-Ku ke bumi, karena dari bumi Aku ciptakan mereka, ke bumi Aku kembalikan mereka, dan dari bumi Aku bangkitkan mereka untuk kedua kalinya.” Maka dikembalikanlah ruhnya ke jasadnya. Kemudian mayit mendengar suara sandal orang yang mengantarkan jenazahnya sewaktu mereka pulang setelah pemakaman.

Kemudian datanglah dua malaikat yang keras gertakannya. (dalam riwayat lain: warnanya hitam biru) Lalu mereka menggertaknya, dan mendudukkan si mayit.

Mereka bertanya: ‘Siapa Rabmu?’ Si mukmin menjawab, ‘Rabku Allah.’ ‘Apa agamamu?’, tanya malaikat. ‘Agamaku islam’ jawab si mukmin. ‘Siapakah orang yang diutus di tengah kalian?’ Si Mukmin menjawab, ‘Dia Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.’ Sang malaikat bertanya lagi, ‘Bagaimana amalmu?’ Jawab Mukmin, ‘Saya membaca kitab Allah, saya mengimaninya dan membenarkannya.’

Pertanyaan malaikat: ‘Siapa Rabmu? Apa agamamu? Siapa nabimu?’ Inilah ujian terakhir yang akan diterima seorang mukmin. Allah memberikan keteguhan bagi mukmin untuk menjawabnya, seperti firman-Nya,

يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat..” (QS. Ibrahim: 27)

Sehingga dia bisa menjawab: Rabku Allah, agamaku islam, Nabiku Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Tiba-tiba ada suara dari atas, “Hambaku benar, bentangkan untuknya surga, beri pakaian surga, bukakan pintu surga untuknya.” Diapun mendapatkan angin surga dan wanginya surga, dan kuburannya diluaskan sejauh mata memandang.

Kemudian datanglah orang yang wajahnya sangat bagus, pakaiannya bagus, baunya wangi. Dia mengatakan, ‘Kabar gembira dengan sesuatu yang menyenangkanmu. Kabar gembira dengan ridha Allah dan surga nan penuh kenikmatan abadi. Inilah hari yang dulu kamu dijanjikan.’ Si mayit dengan keheranan bertanya, ‘Semoga Allah juga memberi kabar gembira untuk anda. Siapa anda, wajah anda mendatangkan kebaikan?’ Orang yang berwajah bagus ini menjawab, ‘Saya amal sholehmu.’ [suhnahallah.., amal shaleh yang menemani kita di kesepian, menemani kita di kuburan]

Kemudian dibukakan untuknya pintu surga dan pintu neraka. Ketika melihat ke neraka, disampaikan kepadanya: ‘Itulah tempatmu jika kamu bermaksiat kepada Allah. Dan Allah gantikan kamu dengan tempat yang itu.’ Kemudian si mayit menoleh ke arah surga.

Melihat janji surga, si mayit berdoa: ‘Wahai Rabku, segerakanlah kiamat, agar aku bisa berjumpa kembali ke keluarga dan hartaku.’ Lalu disampaikan kepadanya: ‘Tenanglah.’

Sementara hamba yang kafir, ketika hendak meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turunlah para malaikat dari langit, yang bengis dan keras, wajahnya hitam, mereka membawa Masuh (kain yang tidak nyaman digunakan) dari neraka. Mereka duduk di sekitar mayit sejauh mata memandang. Kemudian datanglah malaikat maut, dan duduk di samping kepalanya. Dia memanggil, ‘Wahai jiwa yang busuk, keluarlah menuju murka Allah.’

Ruhnya ketakutan, dan terpencar ke suluruh ujung tubuhnya. Lalu malaikat maut menariknya, sebagaimana gancu bercabang banyak ditarik dari wol yang basah. Sehingga membuat putus pembuluh darah dan ruang tulang. Dan langsung dipegang malaikat maut. Para malaikat yang lain tidak meninggalkan walaupun sekejap, dan mereka langsung mengambilnya dari malaikat maut. Kemudian diberi masuh yang mereka bawa. Ruh ini keluar dengan membawa bau yang sangat busuk, seperti busuknya bau bangkai yang pernah ada di muka bumi. Merekapun naik membawa ruh ini. Setiap kali mereka melewati malaikat, malaikat itupun bertanya, ‘Ruh siapah yang buruk ini?’ Mereka menjawab, ‘Fulan bin Fulan.’ – dengan nama yang paling buruk yang pernah dia gunakan ketika di dunia – hingga mereka sampai di langit dunia. Kemudian mereka minta dibukakan, namun tidak dibukakan. Ketika itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah,

لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ

(Orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya), tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. (QS. Al-A’raf: 40)

Kemudian Allah berfirman, ‘Tulis catatan amal hamba-Ku di Sijjin, di bumi yang paling dasar.’ Kemudian dikatakan, ‘Kembalikan hamba-Ku ke bumi, karena Aku telah menjanjikan bahwa dari bumi Aku ciptakan mereka, ke bumi Aku kembalikan mereka, dan dari bumi Aku bangkitkan mereka untuk kedua kalinya.’ Kemudian ruhnya dilempar hingga jatuh di jasadnya. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca firman Allah,

وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَكَأَنَّمَا خَرَّ مِنَ السَّمَاءِ فَتَخْطَفُهُ الطَّيْرُ أَوْ تَهْوِي بِهِ الرِّيحُ فِي مَكَانٍ سَحِيقٍ

Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, Maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh. (QS. Al-Haj: 31)

Kemudian ruhnya dikembalikan ke jasadnya, sehingga dia mendengar suara sandal orang mengiringi jenazahnya ketika pulang meninggalkan kuburan. Kemudian datanglah dua malaikat, gertakannya keras. Merekapun menggertak si mayit dan mendudukkannya. Mereka bertanya: ‘Siapa Rabmu?’ Si kafir menjawab, ‘hah..hah.. saya gak tahu.’ ‘Apa agamamu?’, tanya malaikat. ‘hah..hah.. saya gak tahu,’ jawab si kafir. ‘Siapakah orang yang diutus di tengah kalian?’ Si kafir tidak kuasa menyebut namannya. Lalu dia digertak: “Namanya Muhammad!!”, si kafir hanya bisa mengatakan, ‘hah..hah.. saya gak tahu. Saya cuma mendengar orang-orang bilang seperti itu.’ Diapun digertak lagi: “Kamu tidak tahu dan tidak mau tahu.” Tiba-tiba ada suara dari atas, “Hambaku dusta, bentangkan untuknya neraka, bukakan pintu neraka untuknya.”

Diapun mendapatkan panasnya neraka dan racun neraka. Kuburnya disempitkan hingga tulang-tulangnya berserakan. Lalu datanglah orang yang wajahnya sangat buruk, berbaju jelek, baunya seperti bangkai. Dia mengatakan: ‘Kabar buruk untukmu, inilah hari dimana dulu kau dijanjikan.’ Si mayit kafirpun menjawab, ‘Kabar buruk juga untukmu, siapa kamu? Wajahmu mendatangkan keburukan.’ Orang ini menjawab, ‘Saya amalmu yang buruk.’ – Allahul musta’an, amal buruk itu semakin menyesakkan pelakunya di lahatnya – kemudian dia diserahkan kepada makhluk yang buta, tuli, dan bisu. Dia membawa pentungan! Andaikan dipukulkan ke gunung, niscaya akan jadi debu. Kemudian benda itu dipukulkan ke mayit kafir, dan dia menjadi debu. Lalu Allah kembalikan seperti semula, dan diapun memukulnya lagi. Dia berteriak sangat keras, bisa didengar oleh semua makhluk, kecuali jin dan manusia. Lalu dibukakan untuknya neraka dan disiampkan tempatnya di neraka. Diapun memohon: ‘Ya rab, jangan Engkau tegakkan kiamat.’

Sabtu, 13 September 2014

Cara Menghukum Anak Yang Dilarang Dalam Islam

5 Cara Menghukum Anak yang Tidak Dibenarkan dalam Islam

SEBAGAI orang tua, tentu kita pernah kesal kepada anak kita. Bukan hanya kesal, tapi juga marah. Tetapi sebagai seorang Muslim, kita punya batasan bagaimana kita meluapkan kekesalan kita kepada anak.

Misalnya, ketika memberikan hukuman. Islam sudah mengatur bahwa ada beberapa hal yang tidak boleh dilanggar ketika mara pada anak. Berikut di antaranya:

1. Memukul wajah
Rasulullah SAW melarang memukul muka berdasarkan sabda Baginda yang artinya, “Jika salah seorang dari kamu memukul, maka hendaknya dia menghindari (memukul) wajah.”

2. Menampakkan kemarahan yang sangat
Ini juga dilarang karena bertentangan dengan amalan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Bukanlah orang yang kuat itu diukur dengan kuatnya dia berkelahi, tetapi orang yang kuat adalah yang mampu menahan dirinya ketika marah.”

3. Memukul di dalam keadaan sangat marah
Dari Abu Mas’ud al-Badri, dia berkata, “(Suatu hari) aku memukul budakku (yang masih kecil) dengan cemeti, maka aku mendengar suara (teguran) dari belakangku, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Akan tetapi, aku tidak mengenali suara tersebut kerena kemarahan (yang sangat). Ketika pemilik suara itu mendekat dariku, maka ternyata dia adalah Rasulullah SAW dan Baginda berkata, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud!’ Maka aku pun melempar cemeti dari tanganku, kemudian beliau bersabda, ‘Ketahuilah, wahai Abu Mas’ud! Sesungguhnya Allah lebih mampu untuk (menyiksa) kamu daripada apa yang kami siksakan terhadap budak ini,’ maka aku pun berkata, ‘Aku tidak akan memukul budak selamanya setelah (hari) ini.”

4. Bersikap terlalu keras dan kasar
Sikap ini jelas bertentangan dengan sifat lemah lembut yang diajarkan oleh Islam sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang terhalang dari sifat lemah lembut, maka dia akan terhalang dari mendapat kebaikan.”

5. Memukul dengan benda keras sehingga berbekas
Ini juga dilarang oleh Rasulullah SAW. Sekeras-kerasnya paling hanya gunakan rotan dan tidak boleh meninggalkan cedera dan bekas pada kulit. Menghukum dengan rotan dibolehkan dengan tujuan untuk memberikan peringatan kepada anak.

Rabu, 20 Agustus 2014

Mengenal 8 macam najis dan cara mensucikannya

DALAM Islam, ada yang dikenal dengan najis. Najis sendiri adalah suatu perkara yang dianggap kotor oleh syara’ yang dapat mencegah keabsahan sholat, seperti darah, air air seni, kotoran manusia atau hewan dll. Dari definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa barang kotor yang ada disekitar kita, belum tentu dihukumi najis karena tidak semuanya mencegah keabsahan sholat, seperti tanah, lumpur, sampah dll.

Apa saja najis-najis itu dan bagaimana cara membersihkannya?

1. Air seni.

Dari Anas ra., “Seorang Arab Badui buang air di Mesjid, lalu segolongan orang menghampirinya. Rasulullah SAW lantas bersabda, ‘Biarkanlah ia jangan kalian hentikan kencingnya’”. Lalu Anas ra. melanjutkan, “Tatkala ia sudah menyelesaikan kencingnya, beliau SAW memerintahkan agar dibawakan setimba air lalu diguyurkan di atasnya” (HR. Al Bukhari no. 6025 dan Muslim no. 284)

[Secara umum, zat untuk membersihkan diri dari najis adalah dengan menggunakan air, kecuali syariat membolehkan membersihkannya dengan selain air, seperti menggunakan tanah]

Adapun cara menyucikan pakaian yang terkena kencing bayi yang masih menyusu adalah sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Air kencing bayi perempuan dicuci, sedangkan air kencing bayi diperciki” (HR. An Nasa’i I/158 dan Abu Dawud no. 372, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan an Nasa’i no. 293)

2. Kotoran manusia.

Dari Hudzaifah ra., Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang diantara kalian menginjak al adzaa dengan sandalnya, maka tanah adalah penyucinya” (HR. Abu Dawud no. 381, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 834)

Al Adzaa adalah segala sesuatu yang engkau merasa tersakiti olehnya, seperti najis, kotoran dan sebagainya (‘Aunul Ma’buud II/44).

3. Madzi.

Madzi adalah cairan bening, encer dan lengket yang keluar ketika naiknya syahwat. Dialami pria maupun wanita.

Ali ra. berkata, “Aku adalah laki – laki yang sering keluar madzi. Aku malu menanyakannya pada Nabi SAW karena kedudukan putri beliau. Lalu kusuruh al Miqdad bin al Aswad untuk menanyakannya. Beliau SAW bersabda, ‘Dia harus membasuh kemaluannya dan berwudhu’” (HR Al Bukhari no. 132 dan Muslim no. 303)

4. Wadi

Wadi adalah cairan bening dan kental yang keluar setelah buang air. Dari Ibnu Abbas ra., ia berkata, “Mani, wadi dan madzi. Adapun mani maka wajib mandi. Sedangkan untuk wadi dan madzi beliau SAW bersabda,

‘Basulah dzakar atau kemaluanmu dan wudhulah sebagaimana engkau berwudhu untuk shalat’” (HR. Abu Dawud dan Al Baihaqi I/115, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Abi Dawud no. 190)

5. Kotoran hewan yang tidak halal dimakan dagingnya.

Dari Abdullah ra., ia berkata, “Ketika Nabi SAW hendak buang hajat, beliau berkata, ‘Bawakan aku 3 batu’. Aku menemukan dua batu dan sebuah kotoran keledai. Lalu beliau mengambil kedua batu itu dan membuang kotoran tadi lalu berkata, ‘(Kotoran) itu najis’” (HR. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Ibnu Majahno. 2530)

6. Darah haidh

Dari Asma’ binti Abi Bakar ra. ra, ia berkata, “Seorang wanita datang kepada kepada Nabi SAW lalu berkata, ‘Baju seorang diantara kami terkena darah haidh, apa yang ia lakukan ?’

Beliau SAW bersabda, “Keriklah, kucek dengan air, lalu guyurlah. Kemudian shalatlah dengan (baju) itu’” (HR. Al Bukhari no. 307 dan Muslim no. 291)

7. Air liur anjing.

Dari Abu Hurairah ra., Rasulullah SAW bersabda, “(Cara) menyucikan bejana salah seorang diantara kalian jika dijilat anjing adalah membasuhnya tujuh kali. Yang pertama dengan tanah” (HR. Muslim no. 276)

8. Bangkai

Yaitu segala sesuatu yang mati tanpa disembelih secara syar’i. Dasarnya adalah sabda Rasulullah SAW, “Kulit bangkai apa saja jika disamak, maka ia suci” (HR. Ibnu Majah, Ahmad dalam Al Fathur Rabbanino. 49, At Tirmidzi no. 1782, Ibnu Majah no. 3609 dan An Nasa’iVII/173, dari Ibnu Abbas ra., dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Shahih Sunan Ibni Majah no. 2907). []

Minggu, 13 April 2014

Cara Berdo'a Supaya di Kabulkan Allah Subhanahu wa ta'ala

SEDIKIT TIPS AGAR DOA KITA SELALU DIKABULKAN ALLAH

Bismillah ...
Setiap manusia pasti membutuhkan pertolongan. Bagi seorang muslim, pertolongan yang terbaik hanyalah datang dari sang Pencipta, Allah SWT.

Pertolongan itu akan datang jika kita meminta kepada-Nya. Inilah yang disebut berdoa.

Namun, seringkali cara kita salah ketika melakukannya sehingga doa kita tidak diijabah oleh-Nya.

Berikut beberapa tips yang insya Allah berguna bagi kita dalam berdoa yang diangkat dari Al-Qur’an dan Hadits.

Sebelum berdoa, siapkan diri kita dalam hal-hal berikut:

1. Hadapkan hati kita langsung kepada Allah SWT. Jangan lewat siapapun atau sesuatupun. Waspadai sikap syirik, dosa yang paling besar.

2. Siapkan hati untuk bersungguh-sungguh dalam berdoa. Camkan bahwa kita sangat membutuhkan pertolongan-Nya.

Rasulullah s.a.w pernah bersabda: “Sesungguhnya Allah amat menyukai orang yang bersungguh-sungguh ketika ia berdoa”.

3. Hadirkan hati kita kepada Allah SWT dengan penuh kekhusyukan.

4. Yakinkan selalu harta, makanan, minuman dan pakaian kita didapatkan dengan cara yang halal.

5. Luruskan niat berdoa. Jangan berdoa untuk melakukan dosa, khianat atau memutuskan silaturahim.

6.Berpikirkan positif. Yakinlah bahwa Allah SWT akan mendengar doa kita dan akan mengabulkannya.

7. Jika memungkinkan, usahakan mengambil air wudhu terlebih dahulu.

Cara berdoa yang -insya Allah- baik adalah sebagai berikut. Ini adalah urutan langkah paling minimal dalam berdoa:

1. Mulailah dengan basmalah.

2. Memujilah kepada Allah SWT. minimal sekali ucapkan “Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin”.

3. Bersholawatlah untuk Rasulullah SAW.

Dari Annas bin Malik: “Tidaklah seseorang berdoa, kecuali antara dia dan langit ada hijab, sampai dia bershalawat kepada nabi”.

4. Sebutlah salah satu atau beberapa nama Allah SWT (asmaul husna) dengan santun dan penuh kerendahan hati.

“Dan Allah memiliki asmaul husna, maka berdoalah dengan menyebut asmaa-ul husna itu “(QS Al Araf : 180)

5. Lanjutkan asmaul husna tadi dengan isi permintaan kita.

Akan lebih baik jika arti asmaul husna-Nya sesuai dengan isi permintaan kita. Pada langkah ini, sebaiknya juga menggunakan doa yang ada dalam Al-Qur’an atau dicontohkan Rasulullah SAW, namun jika kita tidak hafal, bisa dengan bahasa sendiri.

Contoh doa yang ada dalam Al-Quran: Rabbij’alnii muqiima shalaati wamin dzurriyaatii (QS Ibrahim). artinya: Ya Allah jadikanlah saya dan keturunan saya sebagai orang yang dapat menegakkan shalat.

Contoh doa yang dicontohkan Rasulullah SAW: Allahummakfinii bihalaallika an haraamika wa aghninii bi fadhlika ‘amman siwaak (HR Tirmidzi). artinya : Ya Allah berilah saya rizki yang halal, bukan yang haram. Dan kekayaan (rizki yang melimpah) yang Engkau ridhai, bukan yang engkau murkai.

6. Tutup doa dengan sholawat kembali untuk Rasulullah SAW, memuji Allah SWT sekali lagi, lalu ucapkan Aamiin.

Berdasarkan urutan di atas, berikut adalah contoh urutan doa paling minimal:

“Bismillahirrahmaanirrahiim” (dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Penyayang)

“Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin” (segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam)

“Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad” (ya Allah, berilah
keselamatan pada Rasulullah Muhammad SAW)

“Ya Allah ya Rozak (ya Allah ya Maha Pemberi Rezeki) Hari ini hamba akan berdagang, mohon berilah hamba rizki yang halal dan melimpah“

“Washollallahi ala sayyidina Muhammad, walhamdulillahi robbil ‘aalamiin, Amiin.” (dan limpahkan keselamatan dari sisiMu pada Rasulullah Muhammad SAW, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, perkenankanlah doa hamba)

Ada yang berpendapat bahwa ketika doa kita benar dan insya Allah makbul, kita akan merasakan minimal salah satu hal ini. Wallahu a'lam : ...

- Ingin menangis atau bahkan menangis ketika berdoa.
- Dada terasa bergetar dengan rasa hangat.
- Terasa ada sesuatu yang menyejukkan dalam hati kita.

Ada beberapa jenis doa yang sangat makbul, yaitu: ...

1. Doa orang yang sedang dalam kondisi terdesak.
2. Doa orang yang teraniaya atau terzalimi.
3. Doa anak yang sholeh dan berbuat baik pada ibu bapaknya.
4. Doa seorang muslim yang tidak (jarang sekali) berbuat zalim dan tidak pernah memutuskan silaturahim.

Semoga kita semua bisa berdoa dengan baik dan selalu dikabulkan oleh Allah SWT. Aamiin ya Rabb

SUBHANALLAH

"Semoga ALLAH bimbing kita agar senantiasa menjadi hamba-Nya yang tidak meremehkan waktu shalat, dan waktu2 yang sudah ALLAH berikan untuk kita. aamiin"

Kamis, 10 April 2014

7 Sunnah Harian Rasullallah, Menjadikan Hidup Lebih Bermakna

7 SUNNAH HARIAN BAGINDA NABI SAW # MENJADIKAN HIDUP LEBIH BERMAKNA

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... “ Subhannallah Walhamdulillah Wala ilaha illallah Allahu Akbar !” .... Kita semua menyadari bahwa HIDUP INI HANYALAH SESAAT. Dan kita akan HIDUP SELAMANYA DI AKHIRAT kelak.

Keadaan inilah yang membangun ’semangat berjibaku’ agar kita semua MENGELOLA HIDUP yang sesaat ini untuk kebahagiaan selama-lamanya di akhirat, kelak.

Tidaklah heran, mengapa orang Mukmin semakin hari semakin bertakwa. Karena merekan tahu dan sadar bahwa SEMAKIN HARI SEMAKIN DEKAT PERJUMPAAN DENGAN ALLAH SWT. Sehingga hari-harinya dilalui dengan kesibukan untuk MEMPERBAIKI DIRI dalam kebaikan.

Salah satu usahanya adalah melahirkan perbaikan dan kebaikan dengan MENGAMALKAN SUNNAH HARIAN Rasulullah SAW.

Rekan-rekan se-iman, marilah kita menghentikan sejenak aktifitas kita sehari-hari yang menyibukkan diri, agar kita dapat sejenak waktu untuk BERHENTI, BERPIKIR, MERENUNG dan MENCONTOH teladan kita semua RASULULLAH SAW, melalui serial Artikel singkat ” 7 Sunnah Harian NABI SAW ”, agar menjadikan hidup kita lebih bermakna, untuk mempersiapkan diri kita dalam menghadapi sisa-sisa kehidupan kita.

1. Shalat Tahajud ...

Kita semua mengetahui, bahwa Shalat Tahajud adalah SHALAT TERAMAT PENTING SETELAH SHALAT FARDHU (wajib) lima waktu. Karena dengan shalat Tahajud Allah SWT akan MENGANGKAT DERAJAT kehidupan manusia.

Shalat Tahajud dilakukan diwaktu malam (setelah tidur) karena disaat malam-sunyi tersebut melakukan shalat akan LEBIH KHUSYUK dan bacaan di waktu tsb LEBIH BERKESAN.

Al-Isra : 79 ”Dan dari sebagian malam hendaklah engkau bangun (tahajud), sebagai AMALAN TAMBAHAN untukmu. Semoga Tuhanmu mengangkat (derajatmu) ke tempat terpuji”.

Abu Huraira R.A meriwayatkan RASULULLAH SAW bersabda :”Tuhan kita turun SETIAP MALAM ke langit dunia pada SEPERTIGA MALAM terakhir, dan berfirman – Siapa yang BERDOA kepada-Ku PASTI AKU KABULKAN, siapa yang MEMOHON kepada-Ku PASTI AKU BERI, dan siapa yang MEMOHON AMPUN kepada-Ku, PASTI AKU AMPUNI !” (HR. Al-Jama’ah).

Amr bin Al-Ash meriwayatkan Rasulullah SAW bersabda :
”Sedekat-dekat hamba kepada Allah SWT adalah PADA TENGAH MALAM TERAKHIR. Apabila engkau bisa termasuk golongan orang BERDZIKIR mengingat Allah SWT pada saat itu, maka lakukanlah ” (HR. Al-Hakim).

Salman Al-Farisi meriwayatkan, Rasulullah SAW bersabda :
”Kerjakanlah shalat malam, sebab itu adalah KEBIASAAN ORANG SHALEH sebelum kamu, JALAN MENDEKATKAN DIRI kepada Tuhan, PENEBUS KEJELEKAN, PENCEGAH DOSA, serta PENGHALAU SAKIT ”.

Subhanallah ! Demikian besarnya keutamaan Shalat Tahajud. Marilah kita mulai rutin lakukan !

Pelaksanaan :
- Shalat malam sebaiknya DILAKUKAN DI RUMAH, bukan di Masjid.
- Bacaan shalat malam BOLEH NYARING dan juga BOLEH PELAN.
- Jumlah rakaatnya MINIMAL 2 rakaat, 4, 8, dst, tidak terbatas.
- Diakhiri dengan SHALAT SUNNAH WITIR 3 rakaat, ganjil.

2. Membaca & Mempelajari AL-QUR’AN ...

Rekan Muslim, terjadinya berbagai masalah kompleks dalam kehidupan pribadi, keluarga, organisasi, perusahaan dan bernegara, terjadinya karena semua bersumber kepada AL-QUR’AN TIDAK DIJADIKAN SEBAGAI PETUNJUK dan PEDOMAN HIDUP.

Kinilah saatnya kita ”kembali untuk mendalami” kitab yang bersumber dari Allah SWT! (bukan karangan manusia !) tersebut.

Al-Qur’an sebaiknya dipelajari secara SISTEMATIS, diungkap maknanya, digali kandungannya dan isinya sebagai PEDOMAN HIDUP. Bahkan secara transendental-psikologis, Al-Qur’an harus didekati secara emosional, MELIBATKAN PERASAAN dalam upaya menyelami makna terdalam dan hikmah tertinggi yang dimiliki.

”Dan apabila dibacakan ayat-ayat Allah SWT yang maha Pemurah kepada mereka, mereka MENYUNGKUR, BERSUJUD dan MENANGIS” (QS. Maryam : 58)

HR.Tirmidzi :
”Al-Quran adalah kitab Allah SWT yang berisi SEJARAH UMAT sebelum kamu, BERITA UMAT sesudahmu, kitab yang MEMUTUSKAN/menyelesaikan urusan di antara kamu, yang nilainya bersifat PASTI & ABSOLUT. Siapa saja yang durhaka ”meninggalkannya” pasti Allah SWT akan ”memusuhinya”.

Siapa yang MENCARI PETUNJUK SELAIN AL-QUR’AN, PASTI AKAN TERSESAT. Al-Qur’an adalah tali Allah yang sangat kuat, PERINGATAN YANG BIJAKSANA dan JALAN YANG SANGAT LURUS”.

Langkah yang sebaiknya kita lakukan adalah dengan : ..

- Membacanya
- Mencatatnya
- Menghafalnya
- Memahaminya
- Mengamalkannya

Perlu diingat, bahwa Al-Qur’an baru terbukti menjadi petunjuk ketika ada KENYATAAN DALAM PRAKTEK KEHIDUPAN kita. Agar pendalaman Al-Qur’an yang kita lakukan semakin berimplikasi positif bagi kita dan manusia secara umum, maka dalam MENGEKSPLOITASI isi, kisah, hikmah Al-Qur’an seharusnya kita belajar kepada para ulama yang sudah lebih awal dan lebih panjang menadaburi Al-Qur’an termasuk sejumlah tafsir dan karya tulis.

Sedemikian pentingnya sebuah kandungan makna/isi Al-Qur’an, sampai Allah SWT berfirman :

”Kalau sekiranya kami turunkan Al-Qur’an kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya TUNDUK TERPECAH-PECAH disebabkan TAKUT KEPADA ALLAH SWT. Perumpamaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka BERPIKIR ! ” (QS. Al-Hasyr : 21)

3. Shalat Shubuh Berjamaah di Masjid ...

Rasulullah SAW menyampaikan sebuah hadits di hadapan para sahabatnya, ketika menanyakan salah seorang jamaahnya tidak terlihat dalam shaf shubuh berkali-kali :

”Sungguh, shalat yang PALING BERAT BAGI ORANG MUNAFIK, adalah shalat Isya dan SHALAT SHUBUH. Sekiranya mereka mengetahui apa yang terkandung di dalamnya, mereka pasti mendatangani keduanya, SEKALIPUN DENGAN MERANGKAK ” (HR. Bukhari-Muslim).

Banyak ulama hadits menilai tentang penjelasan hadits ini, di antaranya bahwa untuk menilai seseorang apakah sungguh-SUNGGUH BERIMAN atau malah MUNAFIK, maka dapat dilihat shalat shubuhnya.

Shalat Shubuh merupakan satu di antara shalat wajib 5-waktu yang mempunyai KEKHUSUS-AN dan memiliki KEUTAMAAN yang luar biasa.

1.Merupakan SHALAT PALING UTAMA yang diwajibkan pada kaum Muslimin. (merupakan shalat yang sejak awal disyariatkan tetap 2-rakaat).

2.ADZAN shubuh berbeda dengan adzan shalat wajib lainnya, dengan menambahkan ’Ash-shaltu khairum minan naum’ – ”shalat itu lebih baik dari tidur, sebanyak 2 kali”.

3. Rasulullah SAW memberikan DOA KHUSUS setelah shalat shubuh, yang berbeda dengan shalat lain. Doa ini sebagai tambahan ’wirid’ penutup shalat.

Diriwayatkan oleh Abu Dzar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda :

”Siapa mengatakan setelah shalat shubuh, SEBELUM MENINGGALKAN TEMPAT DUDUKNYA dan BERBICARA SEDIKITPUN – La ilaha illallahu wahdahu la syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yuhyi wa yumitu wahuwa ala kulli sya in qadir - sebanyak 10X, maka akan ditulis baginya 10 kebaikan, dihapus 10 kesalahan dan diangkat derajatnya 10 kali lebih tinggi. Satu hari penuh ia terlindungi dari suatu yg tidak disukai, terlindungi dari syetan, tidak ada dosa yang pantas dianggap sebagai dosa, kecuali syirik ” (HR.Tirmidzi).

Rasulullah SAW pernah menasehati Muslim bin harits : ” Jika kamu shalat shubuh, maka bacalah sebelum kamu berbicara – Allahumma ajirni minannar (Ya ALLAH lindungilah aku dari api neraka) – sebanyak 7X, maka jika kamu mati hari itu, ALLAH akan menjauhkanmu dari api neraka ” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i).

4. Rasulullah SAW selalu MENYURUH MEMENDEKKAN BACAAN shalat, KECUALI SHALAT SHUBUH !Abu Barzah Al-Islami meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW pada shalat shubuh membaca 60 sampai 100 ayat …..sampai sebentar lagi matahari terbit (HR. Muslim).

5. Rasulullah SAW mempunyai BACAAN KHUSUS SHALAT SHUBUH di HARI JUMAT ! Abu Huraira meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW membaca pada rakaat pertama SURAH AS-SAJADAH dan rakaat kedua SURAH AL-INSAN. Keistimewaan ini tidak terjadi pada shalat wajib lainnya !

6. Shalat shubuh TIDAK BISA DI-QASAR dan DIJAMAK !

Seperti yang juga kita pahami dari beberapa hadits, pada saat shalat shubuh inilah pergantiang malam dan siang dimulai. Pada saat itu pula MALAIKAT MALAM dan SIANG BERKUMPUL dan BERGANTI TUGAS.

”SHALAT BERJAMAAH LEBIH UTAMA dari shalat sendirian sebanyak 25 kali lipat. Malaikat penjaga malam dan siang BERKUMPUL PADA SHALAT SHUBUH” (HR. Bukhari).

ALLAH SWT berfirman : ”Dan dirikanlah SHALAT SHUBUH. Sungguh, shalat shubuh itu DISAKSIKAN OLEH PARA MALAIKAT” (QS. Al-Isra : 78).

Ada lagi hal utama dalam shalat shubuh, adalah – DUA RAKAAT SHALAT FAJAR (shalat sunah sebelum atau qabliyah shubuh) yang LEBIH BAIK DARI DUNIA & SEISINYA (HR. Muslim).
Rasulullah SAW mengistimewakan shalat ini dengan menggambarkan bahwa : ”Seandainya dunia dan seisinya ini adalah sebuah kebaikan, maka JAUH LEBIH BAIK 2 RAKAAT SHALAT FAJAR YANG KITA KERJAKAN” !

Selain itu pula, SHALAT SHUBUH BERJAMAAH DI MASJID bisa menjadi PENERANG PADA HARI KIAMAT KELAK, seperti yg disabdakan Rasulullah SAW : ”Berilah kabar gembira bagi orang-orang YANG BERJALAN DI KEGELAPAN MENUJU MASJID (untuk mengerjakan shalat shubuh) DENGAN CAHAYA YANG TERANG-BENDERANG (pertolongan) PADA HARI KIAMAT ! ” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibn Majah).

Dari semua pengetahuan kita tentang keutamaan SHALAT SHUBUH BERJAMAAH DI MASJID INI, kesombongan apalagi pada diri kita yang akan menghalangi untuk menjalankannya ?

4. Melakukan SHALAT DHUHA ...

”Wahai anak Adam, cukupilah aku dengan melakukan EMPAT RAKAAT SHALAT DHUHA pada pagi hari, maka aku akan MENCUKUPI KEBUTUHANMU pada akhir hayatmu” (HR Ahmad & Abu Ya’la).

Beliau berwasiat kepadaku tentang 3 hal, yang sejak itu aku TIDAK PERNAH MENINGGALKANNYA :

Pertama - Hendaknya aku tidak tidur sebelum mengerjakan SHALAT WITIR

Kedua - Hendaknya aku tidak meninggalkan dua rakaat SHALAT DHUHA (karena shalat DHUHA adalah shalatnya ’awwabin’-orang yg bertobat kepada ALLAH SWT serta meninggalkan maksiat)

Ketiga - Hendaknya aku BERPUASA 3 HARI setiap bulan - (HR. Tirmidzi dan Nasa’i)

Salah satu makna fungsional shalat DHUHA adalah agar pelakunya MENDAPATKAN REZEKI dan DIJAUHKAN DARI KEMISKINAN : ”Shalat DHUHA itu mendatangkan rezeki dan menolak kemiskinan, dan tidak ada yang memelihara shalat kecuali orang-orang bertobat” (HR. Tirmidzi)

”Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 2 rakaat – dia TIDAK AKAN dicatat dalam kelompok orang-orang yang LUPA. Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 4 rakaat – dia dicatat dalam kelompok orang-orang yang AHLI IBADAH. Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 6 rakaat – pada hari itu segala kebutuhannya DICUKUPI oleh ALLAH SWT.

Siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 8 rakaat – maka ALLAH SWT mencatatnya termasuk golongan yang TUNDUK dan menghabiskan waktunya untuk BERIBADAH. Dan, siapa yang mengerjakan shalat DHUHA 12 rakaat – maka ALLAH SWT membangunkan baginya sebuah ISTANA INDAH DALAM SURGA.Tidak ada dalam sehari-semalam kecuali ALLAH SWT pasti MEMBERIKAN ANUGERAH serta SEDEKAH kepada hambaNYA” (HR. Thabrani dan Abu Daud).

Subhanallah !

5. BERSEDEKAH ...

Maha suci ALLAH SWT, ZAT yang telah membersihkan hati orang-orang beriman dari sifat angkuh dan serakah. ALLAH SWT lah yang menyelipkan ke sanubari orang beriman perasaan iba, simpati sekaligus empati kepada orang-orang yang lemah dan membutuhakan bantuan, melalui bersedekah.

Bersedekah tidak harus besar, yang penting dengan KEIKHLASAN.

Kita bersedekah TIDAK MENGHARAPKAN BALASAN dari orang yang kita bantu. Kita harus yakin ALLAH SWT lah yang akan membalas.

”Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yg luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (Yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (HARTANYA) DI WAKTU LAPANG & DI WAKTU SEMPIT, dan orang-orang yg menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. ALLAH menyukai orang-orang yang berbuat baik ” (QS. Ali Imran : 133-134)

” Perbandingan (balasan atau pahala) bagi orang-orang yg MEMBELANJAKAN HARTANYA DI JALAN ALLAH seperti satu biji yg menumbuhkan tujuh cabang, di setiap cabang menjuntai seratus buah, dan ALLAH akan menggandakan (pahala) kepada siapa yang Dia kehendaki, dan ALLAH itu luas (pemberian-Nya) lagi sangat mengetahui ” (QS. Al-Baqarah : 261)

”Siapa yang MEMBANTU MENYELESAIKAN KESUSAHAN SESEORANG di dunia (lebih-lebih lagi saudara sesama Muslim), ALLAH PASTI MEMBANTU MENYELESAIKAN KESUSAHANNYA DI DUNIA dan AKHIRAT ” (HR. Bukhari).

Berkah sedekah bisa sirna jika orang yang bersedekah MENGUNGKIT-UNGKIT dan SELALU MENYEBUT-NYEBUT sedekah itu di depan umum.

Sedekah dapat MEMADAMKAN MURKA ALLAH SWT
Sedekah dapat MEMELIHARA MANUSIA DARI KEJAHATAN

Siapakah yang DIUTAMAKAN UNTUK DIBERI SEDEKAH ?

1- ANAK YATIM, karena sebelum dewasa anak yatim belum dapat mandiri. Mereka adalah TITIPAN ALLAH SWT kepada hamba lainnya yang mampu.

2- FAKIR MISKIN, yang perlu dibantu agar dapat diberdayakan agar mandiri.

3- JANDA dan LANSIA, karena kehilangan tulang punggung pencari nafkahnya, serta kehilangan masa produktifnya.

4- YANG TERLILIT HUTANG
5- YANG TERKENA MUSIBAH

6. SELALU DALAM KEADAAN BERWUDHU ...

Banyak hadits yang sangat menganjurkan untuk TETAP BERWUDHU WALAUPUN TIDAK HENDAK MENDIRIKAN SHALAT.

Berdasarkan sunnah tsb, mulai generasi sahabat hingga orang-orang shaleh, senantiasa mereka MENJAGA WUDHU DALAM SEGALA AKTIFITAS, baik dalam perjalanan, membaca Al-Qur’an, menuntut ilmu, dalam bekerja, ketika hendak tidur, termasuk sebelum & sesudah berhubungan suami-istri.

BERWUDHU BUKAN HANYA DISAAT MENGHADAP ALLAH SWT dalam shalat, tapi juga ketika akan tidur – BERADA DALAM KESUCIAN.

ALLAH SWT berfirman : ”Sungguh, ALLAH menyukai orang-orang yg bertobat dan mereka yang MENYUCIKAN DIRI” (QS. Al-Baqarah : 222).

Abu Hurairah meriwayatkan RASULULLAH SAW, bersabda :
”Pada hari kiamat, karena bekas wudhunya (yang bercahaya). Siapa ingin memanjangkan ghurram-nya silakan lakukan” (HR. Bukhari).

”Siapa yang BERWUDHU (untuk mendapatkan) KESUCIAN, maka ALLAH akan MENETAPKAN BAGINYA DENGAN SEPULUH KEBAIKAN” (HR. Abu Daud)

”Seseorang senantiasa DIANGGAP SEPERTI DALAM KEADAAN SHALAT, asal dia tidak berhadas (= buang angin)” (HR. Bukhari)

7. SELALU BERDZIKIR ...

Dzikrullah memiliki daya hidup. Menghidupkan dan menyemangati jiwa yang rapuh, melapangkan jiwa yang sempit serta membangkitkan keyakinan bagi yang mengalami kelelahan dalam menjalani kehidupan.

DZIKIR yang UTAMA :

* La ilaha illallah wahdahu la syarika lah. Lahul mulku wa lahu hamdu wa huwa ’ala kulli syay’in qadir
* Subhanallah wal hamdu lillah wa ilaha illallah wallahu akbar
* Subhanallah wa bihamdihi
* Subhanallahi wa bihamdihi, subhanallahil azhim
* (surah Al-Fatihah)

Rasulullah SAW bersabda : ”Perumpamaan orang yang berdzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berdzikir, seperti ORANG YG HIDUP dan ORANG YG MATI” (HR. Bukhari)

”Dan laki-laki yang BANYAK MENYEBUT (MENGINGAT) ALLAH disertai dengan perempuan yang banyak menyebut Allah, maka Allah telah menyediakan untuk mereka AMPUNAN & PAHALA YG BESAR ” (QS. Al-Ahzab : 35)

”Maka apabila kami telah menyelesaikan shalat, INGATLAH DI WAKTU BERDIRI, DUDUK maupun BERBARING ….” (QS. An-Nisa : 103)

”Karena itu, INGATLAH KALIAN PADA-KU, niscaya Aku pun akan ingat pada kalian…” (QS. Al-Baqarah : 152)

”INGATLAH TUHANMU SEBANYAK-BANYAKNYA dan BERTASBIHLAH dengan memuji Tuhanmu di waktu petang dan pagi ” (QS. Ali-Imran : 41)

Pribadi yang BERDZIKIR itu indah : ..

Setiap KALAMNYA adalah DAKWAH ..
Setiap DIAMNYA adalah DZIKIR ..
Setiap NAPASNYA adalah TASBIH ...

Setiap PANDANGAN MATANYA adalah RAHMAT ..
Setiap SUARA TELINGANYA selalu TERJAGA ..
Setiap PIKIRANNYA adalah BAIK SANGKA ...

Setiap GERAK HATINYA adalah DOA ..
Setiap SENTUHAN TANGANNYA adalah SEDEKAH ..
Setiap LANGKAH KAKINYA adalah JIHAD...

Kekuatannya adalah SILATURAHMI ...
Kesibukannya adalah ASYIK MEMPERBAIKI DIRI ...
Kerinduannya adalah TEGAKNYA SYARIAT ALLAH SWT ...

.... Segala puji bagi Allah, yang dengan nikmat-Nya sempurnalah semua kebaikan ....

Minggu, 06 April 2014

Dua Waktu Tidur Yang Di Larang

TIDUR merupakan aktivitas yang dibutuhkan oleh tubuh kita. Rasullallah mengatakan bahwa tubuh kita mempunyai hak untuk beristirahat. Tidur juga meremajakan kembali kulit tubuh dan menyegarkan jiwa. Namun, ternyata ada dua waktu tidur yang menurut Rasul, hendaknya dihindari.

1. Tidur di Pagi Hari Setelah Shalat Shubuh

Dari Sakhr bin Wadi’ah Al-Ghamidi radliyallaahu ‘anhu bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :

”Ya Allah, berkahilah bagi ummatku pada pagi harinya,” (HR. Abu dawud 3/517, Ibnu Majah 2/752, Ath-Thayalisi halaman 175, dan Ibnu Hibban 7/122 dengan sanad shahih).

Ibnul-Qayyim telah berkata tentang keutamaan awal hari dan makruhnya menyia-nyiakan waktu dengan tidur, dimana beliau berkata : “Termasuk hal yang makruh bagi mereka – yaitu orang shalig – adalah tidur antara shalat shubuh dengan terbitnya matahari, karena waktu itu adalah waktu yang sangat berharga sekali. Terdapat kebiasaan yang menarik dan agung sekali mengenai pemanfaatan waktu tersebut dari orang-orang shalih, sampai-sampai walaupun mereka berjalan sepanjang malam mereka tidak toleransi untuk istirahat pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Karena ia adalah awal hari dan sekaligus sebagai kuncinya. Ia merupakan waktu turunnya rizki, adanya pembagian, turunnya keberkahan, dan darinya hari itu bergulir dan mengembalikan segala kejadian hari itu atas kejadian saat yang mahal tersebut. Maka seyogyanya tidurnya pada saat seperti itu seperti tidurnya orang yang terpaksa” (Madaarijus-Saalikiin 1/459).

2. Tidur Sebelum Shalat Isya’

Diriwayatkan dari Abu Barzah radlyallaahu ‘anhu : ”Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam membenci tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya” (HR. Bukhari 568 dan Muslim 647).

Mayoritas hadits-hadits Nabi menerangkan makruhnya tidur sebelum shalat isya’. Oleh sebab itu At-Tirmidzi (1/314) mengatakan : “Mayoritas ahli ilmu menyatakan makruh hukumnya tidur sebelum shalat isya’ dan mengobrol setelahnya. Dan sebagian ulama’ lainnya memberi keringanan dalam masalah ini. Abdullah bin Mubarak mengatakan : “Kebanyakan hadits-hadits Nabi melarangnya, sebagian ulama membolehkan tidur sebelum shalat isya’ khusus di bulan Ramadlan saja”.

Al-Hafidh Ibnu Hajar berkata dalam Fathul-Baari (2/49) : “Di antara para ulama melihat adanya keringanan (yaitu) mengecualikan bila ada orang yang akan membangunkannya untuk shalat, atau diketahui dari kebiasaannya bahwa tidurnya tidak sampai melewatkan waktu shalat. Pendapat ini juga tepat, karena kita katakan bahwa alasan larangan tersebut adalah kekhawatiran terlewatnya waktu shalat”.

Saat Rasullallah Shallallahu 'alaihi wasallam Wafat

SAKIT Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam semakin hari semakin keras. Ini detik-detik kritis. Aisyah merebahkan tubuh orang mulia ini kepangkuannya. Ini momen yang sangat penting bagi Aisyah. Ia dapat merawat sendiri Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam di rumahnya.

Abdurrahman bin Abu Bakar, kakak Aisyah adalah sahabat lain yang diperkenankan merawat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam. Ia masuk ke dalam sambil memegang siwak. Melihat itu, Aisyah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, “apakah aku boleh mengambil siwak itu untuk engkau?” Hal ini Aisyah tanyakan kepada Rasulullah karena Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sangat suka bersiwak.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam mengiyakan dengan isyarat kepala. Aisyah pun menggosokan siwak itu ke gigi beliau. Rupanya terlalu keras, Aisyah segera menggosokan dengan pelan-pelan sekali. Di dekat tangan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam ada bejana berisi air. Beliau mencelupkan kedua tangannya lalu mengusap wajahnya. Mulutnya begumam, “ Tiada Ilah selain Allah. Sesungguhnya kematian itu ada sekaratnya.”

Usai bersiwak, beliau mengangkat tangan dan mengacungkan jari, mengarahkan pandangan ke langit-langit rumah. Kedua bibirnya bergerak-gerak. “Bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka dari nabi, shidiqqin, syuhada dan shalihin. Ya Allah ampunilah dosaku dan rahmatilah aku. Pertemukanlah aku dengan kekasih yang Maha Tinggi ya Allah, kekasih yang Maha Tinggi.”

Kalimat ini diulang-ulang hingga tiga kali disusul dengan tangan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam yang melemah. Beliau wafat. Suasana hening. Saat itu waktu Dhuha, udara sudah terasa panas, senin 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam wafat dalam usia enam puluh tiga tahun lebih empat hari.

Kabar duka itu segera tersebar. Seluruh pelosok Madinah berubah muram. Walau sudah diduga, tetapi kepergian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam  nyata membuat kaum Muslimin terpukul. Anas menggambarkan, “Aku tidak pernah melihat suatu hari yang lebih baik dan lebih terang selain ketika hari saat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam masuk ke tempat kami. Dan tidak kulihat hari yang lebih buruk dan muram selain ketika Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam meninggal dunia.”

Berita itu jelas sampai ke semua orang. Termasuk kepada Umar bin Khatab. Mendengar itu, Umar hanya berdiri mematung. Seperti tidak sadar, dia berkata, “Sesungguhnya beberapa orang munafik beranggapan bahwa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam akan meninggal dunia. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam  sekali-kali tidak akan meninggal dunia, tetapi pergi kehadapan Rabbnya seperti yang dilakukan Musa bin Imran yang pergi dari kaumnya selama empat puluh hari , lalu kembali lagi kepada mereka setelah beliau dianggap meninggal dunia. Demi Allah, Rasulullah akan kembali. Maka tangan dan akal orang-orang yang beranggapan bahwa beliau meninggal dunia, hendaknya dipotong.”

Abu Bakar pun tidak kalah terpukulnya. Setelah mendengar kabar itu, dari tempat tinggalnya di dataran tinggi Mekkah, Abu Bakar memacu kuda, lalu turun dan masuk mesjid tanpa berbicara dengan siapapun. Dia segera menemui Aisyah lalu mendekati jasad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam  yang diselubungi kain itu lalu menutupnya kembali. Ia memeluk jasad Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam sambil menangis. Dari mulutnya terdengar, “Demi ayah dan ibuku sebagai tebusanmu, Allah tidak akan menghimpun dua kematian pada diri engkau. Kalau memang kematian ini sudah ditetapkan atas engkau, berarti memang engkau sudah meninggal dunia.”

Kemudian Abu Bakar keluar rumah dengan masih sambil tersedu. Saat itu Umar sedang berbicara dihadapan orang-orang. Abu Bakar berkata, “Duduklah, wahai Umar!”

Umar tidak mau duduk. Orang-orang beralih kehadapan Abu Bakar dan meninggalkan Umar. Abu Bakar berkata, “Barangsiapa di antara kalian yang menyembah Muhammad, maka sesungguhnya Muhammad telah meninggal dunia. Tapi barangsiapa diantara kalian menyembah Allah, maka sesungguhnya Allah itu Maha Hidup dan tidak meninggal. Allah berfirman, “Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul. Sungguh telah berlaku sebelumnya beberapa orang Rasul. Apakah jika dia wafat atau dibunuh, kalian berbalik kebelakang-murtad? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.”

Seusai mendengar ayat ini, semua langsung terdiam. Seakan-akan mereka tidak tahu bahwa Allah telah menurunkan ayat ini. Semuanya kemudian menghayati ayat ini. Tidak seorangpun dari mereka yang mendengarnya melainkan membacanya.

Umar sendiri tampak kelihatan linglung. Hingga ia tak kuasa mengangkat kedua kakinya, dan terduduk ketanah saat Abu Bakar mendengar ayat itu. Umar merasa terlolosi dan terhempas karena kenyataanya Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam memang sudah meninggal dunia. Tak ada yang dilakukkanya kecuali segera mengurus jenazah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersama-sama.

Kepergian seorang pemimpin dan panutan tak pelak memang bisa menimbulkan guncangan yang hebat. Jika saja tak ada orang seperti Abu Bakar, bukan tidak mungkin akan meninggalkan kekacauan. Padahal setelah seseorang pemimpin pergi, begitu banyak persoalan yang harus segera ditangani. Dan itu hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang masih hidup.

Jasad Para Syuhada Yang Selalu Di Jaga Allah Subhanahu wa ta'ala

PADA tahun 1932 (atau tahun 1351H), raja Iraq yang bernama Shah Faisal I bermimpi dimana dalam mimpinya ia ditegur oleh Hudhaifah al-Yamani (salah seorang sahabat Nabi) yang berkata:

“Wahai raja! Ambillah jenazahku dan jenazah Jabir al-Ansari (juga salah seorang sahabat nabi) dari tepian sungai Tigris dan kemudian kuburkan kembali di tempat yang aman karena kuburanku sekarang dipenuhi oleh air; kuburan Jabir juga sedang dipenuhi oleh air.”

Mimpi yang sama terjadi berulang-ulang pada malam-malam berikutnya akan tetapi Raja Faisal I tidak peduli dengan mimpi itu karena ia merasa ada hal-hal lain yang jauh lebih penting dalam kehidupannya yang berupa urusan-urusan kenegaraan. Pada malam ketiga Hudhaifa al-Yamani hadir dalam mimpi Mufti Besar Iraq. Hudhaifa al-Yamani berkata dalam mimpi sang Mufti itu:

“Aku telah memberitahu raja dua malam sebelumnya untuk memindahkan jenazahku akan tetapi tampaknya ia tidak peduli. Beritahukanlah kepada raja agar ia mau sedikit berempati untuk memindahkan kuburan-kuburan kami.”

Lalu setelah mendiskusikan masalah ini, Raja Faisal, disertai oleh Perdana Menteri dan Mufti Besar bermaksud untuk melaksanakan tugas ini. Diputuskan bahwa Mufti Besar akan memberikan fatwa mengenai hal ini dan Perdana Menteri akan memberikan pernyataan kepada pers supaya semua orang tahu tentang rencana besar ini. Kemudian diumumkan kepada umum bahwa rencana ini akan dilangsungkan pada tanggal 10 Dzulhijjah setelah shalat Dzhuhur dan Ashar. Kuburan kedua sahabat Nabi itu akan dibuka dan jenazahnya (atau mungkin kerangkanya) akan dipindahkan ke tempat lain.

Karena pada waktu itu sedang musim haji, maka para jamaah haji juga ikut berkumpul di kota Mekah. Mereka meminta Raja Faisal I untuk menunda rencana itu selama beberapa hari agar mereka juga bisa melihat dengan mata kepala sendiri proses ekskavasi dari kedua tubuh sahabat nabi itu. Mereka ingin agar proses ekskavasi itu ditunda hingga mereka selesai beribadah haji. Akhirnya Raja Faisal setuju untuk menangguhkannya dan mengundurkannya hingga tanggal 20 Dzulhijjah.

Setelah shalat Dzuhur dan Ashar, pada tanggal 20 Dzulhijjah tahun 1351 (Hijriah) atau tahun 1932 Masehi, orang-orang berdatangan ke kota Baghdad. Yang datang bukan saja kaum Muslimin melainkan juga kaum Non-Muslim. Mereka berkumpul di kota Baghdad hingga penuh sesak. Ketika kuburan Hudzaifa al-Yamani dibuka segera mereka melihat bahwa kuburan itu dipenuhi air di dalamnya. Tubuh Hudzaifa al-Yamani diangkat dengan menggunakan katrol dengan sangat hati-hati agar tidak rusak dan kemudian jenazah yang tampak masih sangat segar itu dibaringkan di sebuah tandu. Kemudian Raja Faisal beserta Mufti Besar, Perdana Menteri dan Pangeran Faruq dari Mesir mendapatkan kehormatan untuk mengangkat tandu itu bersama-sama dan kemudian meletakkan jenazah segar itu ke sebuah peti mati dati kaca yang dibuat khusus untuk menyimpan jenazah-jenazah itu. Tubuh Jabir bin Abdullah Al-Ansari juga dipindahkan ke peti mati dari kaca yang sama dengan cara yang sama hati-hatinya dan dengan segenap penghormatan.

Pemandangan yang sangat menakjubkan itu sekarang sedang dilihat oleh banyak orang laki-laki dan perempuan, muda dan tua, miskin dan kaya, Muslim dan Non-Muslim. Kedua jenazah suci dari sahabat sejati Nabi yang kurang dikenal kaum Muslimin ini kelihatan masih segar dan tak tersentuh bakteri pengurai sedikitpun. Keduanya dengan mata terbuka menatap kedepan menatap kenabian yang mana keduanya membuat para penonton terperangah dan tak bisa menutup mulutnya.

Kebisuan mengharu biru … Mereka seolah tak percaya atas apa yang mereka saksikan pada hari itu.

Selain tubuh keduanya yang tampak segar bugar, juga peti mati mereka yang juga tampak masih utuh dan baru; juga pakaian yang mereka kenakan pada saat dikubur semuanya utuh dan kalau dilihat sekilas seolah-olah kedua sahabat nabi dan pahlawan Islam ini masih hidup dan hanya terbaring saja.

Kedua jasad suci ini akhirnya dibawa dan dikebumikan kembali di kuburan yang baru tidak jauh dari kuburan sahabat sejati nabi lainnya yaitu Salman Al-Farisi yang terletak di SALMAN PARK kurang lebih 30 mil jauhnya dari kota Baghdad. Kejadian ajaib ini sangat mengundang kekaguman para ilmuwan, kaum filsafat, dan para dokter. Mereka yang biasanya sangat sering berkicau memberikan analisa sesuai dengan bidangnya masing-masing, kali ini tertunduk bisu terkesima dengan kejadian yang teramat langka.

Salah satu dari mereka ialah seorang ahli fisiologis dari Jerman yang kelihatan sekali sangat tertarik dengan fenomena ini. Ia sangat ingin melihat kondisi tubuh jenazah kedua sahabat nabi itu yang pernah dikuburkan selama kurang lebih 1300 tahun lamanya. Oleh karena itu, ia serta merta langsung mendatangi Mufti Besar Iraq. Sesampainya ia di tempat dimana peristiwa akbar itu terjadi, ia langsung memegang kedua tangan sang Mufti dengan eratnya sambil berkata: “Bukti apalagi yang bisa lebih menguatkan bahwa Islam itu benar. Aku sekarang akan masuk Islam dan tolong ajari aku tentang Islam.”

Di hadapan orang banyak beribu-ribu jumlahnya yang menyaksikan dirinya, dokter dari Jerman itu menyatakan keIslamannya. Demi melihat itu banyak orang lainnya yang beragama Kristen atau Yahudi turut juga menyatakan diri sebagai Muslim pada saat itu karena mereka telah melihat bukti yang sangat nyata dipampangkan di depan mereka. Ini bukan yang pertama dan terakhir. Masih banyak lagi kaum Nasrani dan Yahudi serta dari agama lain yang berbondong-bondong masuk Islam karena telah menyaksikan atau turut mendengar kejadian aneh nan menakjubkan.

Kamis, 27 Maret 2014

3 Cahaya di Hari Kiamat dan Perisai Api Neraka

TIGA CAHAYA DIHARI KIAMAT

Dihari kiamat ada 3 cahaya yang berlainan

Cahaya pertama seperti bintang-bintang
Cahaya kedua seperti cahaya bulan
Cahaya ketiga seperti cahaya matahari
Apabila ada yang bertanya cahaya apakah ini?
Lalu dijawab.

"Cahaya yang pertama ialah cahaya wajah-wajah
manusia yang ketika didunia, mereka akan meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci dan mengambil air sembahyang apabila mendengar azan"

"Cahaya Yang kedua adalah cahaya wajah mereka yang mengambil air sembahyang sebelum azan"

"Cahaya yang ketiga ialah cahaya mereka seperti matahari. Mereka di dunia sudah bersiap sedia di dalam mesjid sebelum azan lagi"

TIGA PERKARA YANG MENJADI PERISAI API NERAKA

1. Sedekah
Rasulullah SAW bersabda :
Buatlah diantara kamu dan neraka tutup pemisah walaupun cuma dengan (bersedekah )dengan separuh butir kurma

2. Berzikir
Rasulullah saw bersabda,
Ambillah perisai kamu sekalian ( yang bisa menjaga kamu ) dari api neraka , ucapkanlah 'Subhanallah (maha suci Allah) Walhamdulillah ( segala puji bagi Allah) Walaailaahaillah (tiada Tuhan selain Allah ) Wallaahuakbar (Allah maha besar)", Karena kalimat ini pada hari kiamat akan menjadi mukaddimat (yang berjalan di depan kamu) mu'aqqibat (yang berjalan dibelakang kamu ) dan menjadi Mujannibat (yang menjauhkan kamu dari api neraka). Kalimat ini adalah al- baaqiyat ash-shalihat (hal-hal yang baik yan masih tersisa)
(HR an-nasa'i dan al- Haakim dari Abu Hurairah r.a)

3. Mempunyai anak perempuan dan mendidiknya dengan baik
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw. "Tiada seorang dari umatku yang menanggung kehidupan tiga anak perempuan atau tiga saudara perempuan , lalu ia berbuat baik kepada mereka kecuali mereka akan menjadi tabir (pencegah) bagi dia dari api neraka
(HR al Baihaqi dari Aisyah r.a)

Semoga hal diatas bisa mengingatkan kita untuk lebih meningkatkan ketakwaan dan menjadi penyemangat dalam meningkatkan kualitas beribadah. Aamiin..

Rabu, 26 Maret 2014

Kucari Surga

KUCARI SURGA ITU

    MEMBUKA TAFSIR AL-QUR’AN DAN MENGERTI ARTI ISI AL-QUR’AN

    TENTANG PENCIPTAAN MANUSIA
    Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang mulia. Segala sesuatu yang telah Allah SWT ciptakan adalah untuk manusia. Allah SWT menciptakan langit, menciptakan bumi dan segala isinya beserta alam semesta adalah untuk manusia.
    Allah SWT menciptakan malaikat-malaikat untuk kepentingan manusia.
    Allah SWT menciptakan setan untuk menguji manusia.
    Allah SWT menciptakan neraka dan surga disediakannya untuk manusia.

    Firman Allah SWT
    “Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan segala yang ada diantara keduanya dengan bermain-main” Q.S. Al-Anbiyaa 21 : 16.

    Firman Allah SWT
    “Kamilah pelindung-pelindungmu dalam kehidupan dunia dan di akhirat, di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta.” Q.S. Fush-Shilat 41 : 31

    Firman Allah SWT
    “Kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi. Sesungguhnya Allah Dia-lah Yang Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” Q.S. Lukman 31 : 26)

    Firman Allah SWT
    “Atau siapakah yang menciptakan kemudian mengulangnya. Dan siapa yang memberikan rizki kepadamu dari langit dan bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan? Katakanlah : “Tunjukanlah bukti kebenaranmu, jika kamu memang orang-orang yang benar.” Q.S. An-Naml 27 : 64

     Firman Allah SWT
    “Sebenarnya pengetahuan mereka tentang akhirat tidak sampai, malahan mereka ragu-ragu tentang akhirat itu, lebih-lebih lagi mereka buta dari padanya.”
    Q.S. An-Naml 27 : 66

    Firman Allah SWT
    “Dan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada Allah-lah kembali.” Q.S. An-Noor 24 : 42

    Firman Allah SWT
    “Atau siapakah yang memperkanankan doa orang yang dalam kesulitan apabila ia berdo’a kepadaNya. Dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu sebagai khalifah di bumi? Apakah disamping Allah ada tuhan? Amat sedikitlah kamu mengingati.” Q.S. An-Naml 27 : 62

    Firman Allah SWT
    “Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?”
    Q.S. Al-Mukminuurn 23 : 115

    Firman Allah SWT
    “Ingatlah sesungguhnya kepunyaan Allah semua yang ada di langit dan semua yang ada di bumi dan orang-orang yang menyeru sekutu-sekutu selain Allah tidaklah mengikuti (suatu keyakinan). Mereka tidak mengikuti kecuali prasangka belaka dan mereka hanyalah menduga-duga.: Q.S. Yunus 10 : 66

    Firman Allah SWT
    “Tiadakah kamu mengetahui bahwa kerajaan langit dan bumi adalah kepunyaan Allah? Dan tiada bagimu selain Allah seorang pelindung maupun seorang penolong.”
    Q.S. Al-Baqoroh 2 : 107

    TENTANG NAFSU
    Nabi Adam a.s. adalah manusia pertama yang Allah SWT ciptakan dan jauh sebelumnya Allah SWT juga menciptakan kalam dalam lauh mahfudzz tentang ketentuan dari Allah SWT. Berikut pnciptaan syetan yaitu dari mahluk yang pertama kali menolak perintah Allah SWT untuk sujud mengakui kemuliaan manusia atas ciptaan Allah SWT.
    Manusia diciptakan Allah SWT beserta akal pikiran dan nafsu sehingga dari setiap keturunan Nabi Adam a.s. tidak seluruhnya beriman.
    Allah SWT hendak menguji dari setiap manusia yang terlahir dipilihnya yang terbaik untuk ditempatkan di dalam surganya. Diberikan pilihan kepada manusia itu sendiri untuk mempergunakan akalnya dan pikirannya untuk menentukan jalan yang akan di tempuh yaitu kebaikan atau keburukan; ke surgakah atau ke nerakakah?

    Firman Allah SWT
    “Dan apabila mereka melakukan perbuatan keji mereka berkata : “kami mendapati nenek moyang kami mengerjakan yang demikian itu dan Allah menyuruh kami tetap mengerjakanya.” Katakanlah : “Sesungguhnya Allah tidak menyuruh perbuatan yang keji.” Mengapa kamu mengada-ngadakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?” Q.S. Al-A’raaf 7 : 28

    Firman Allah SWT
    “Dan apabila manusia dikumpulkan niscaya sembahan-sembahan itu menjadi musuh mereka dan mengingkari pemujaan-pemujaan mereka” Q.S. Al-Ahqaaf 46 : 6

    Firman Allah SWT
    “Dan suatu hari Allah menghimpunkan mereka beserta yang mereka sembah selain Allah, lalu Allah berkata, “Apakah kamu menyesatkan hamba-hambaKu itu, atau mereka sendirilah yang sesat dari jalan (yang benar)?” Q.S. Al-Furqaan 25 : 17

    Firman Allah SWT
    “Dan mereka menyembah selain Allah, apa yang Allah tidak menurunkan keterangan tentang itu, dan apa yang mereka sendiri tiada mempunyai pengetahuan terhadapnya dan bagi orang-orang yang zalim sekali-kali tidak ada seorang penolong pun.”
    Q.S. Al-Hajj 22 : 71

    Firman Allah SWT
    “Inilah ciptaan Allah maka perlihatkanlah olehmu kepadaKu apa yang telah diciptakan oleh sembahan-sembahan(mu) selain Allah, sebenarnya orang-orang yang zalim itu berada di dalam kesesatan yang nyata.” Q.S. Lukman 31 : 11

    Firman Allah SWT
    “Apabila dikatakan kepada mereka : “marilah megikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rosul.” Maka menjawab : “Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya dan apakah mereka akan mengijkuti juga nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk?”
    Q.S. Al-Maa’idah 5 : 104

    Firman Allah SWT
    “Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyariatkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah? Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan (dari Allah) tentulah mereka telah dibinasakan, dan sesungguhnya orang-orang yang zalim itu akan memperoleh azab yang amat pedih.”
    Q.S. Asy-Syuura 42 : 21

    Firman Allah SWT
    “Dan tidak adakah tuhanmu membinasakan kota-kota , sebelum dia mengutus di ibu kota itu seorang Rosul yang membacakan ayat-ayat kami kepada mereka,d an tidak pernah (pula) kami membinasakan kota-kota kecuali penduduknya dalam keadaan melakukan kezaliman.” Q.S. Al-Qashash 28 : 59

    Firman Allah SWT
    “Jika Dia menghendaki niscaya Dia memusnahkan kamu dan mendatangkan mahluk yang baru (untuk menggantikan kamu).” “dan yang demikian itu sekali-kali tidak sulit bagi Allah” Q.S. Faathir 35 : 16 – 17

    TENTANG ILMU
    Allah SWT telah menganugrahkan kepada kita akal dan pikiran agar kita dapat menggunaknnya sehingga bermanfaat kemudian banyak yang mempergunakan akal pikiran ini untuk pengembangan ilmu pengetahuan sehingga berbagai macam teknologi dapat dicapai. Kemajuan dan pembangunan terus berkembang namun adakah kemajuan yang luas itu menyentuh suatu tujuan hidup yang hakiki yang tersirat dari tujuan utama mengapa manusia diciptakan? Kearah manakah semua kemajuan ini ditujukan? Dapatkah manusia dengan akalnya ini memahami apa yang dikehendaki sang penciptanya? Dapatkah dengan teknologi ini kita lebih mendekatkan diri kita kepada agama?

    Firman Allah SWT
    “Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu meyakini bahwa hanya Al-Qur’an itulah yang hak dari Tuhanmu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.” Q.S. Al-Hajj 22 : 54

    Firman Allah SWT
    “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya bukanlah mata itu yang buta, tetapi yang buta ialah hati yang didalam dada.” Q.S. Al-Hajj 22 : 46

    Firman Allah SWT
    “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untukmu, apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmatnya lahir dan batin. Dan diantara manusia ada yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa kitab yang memberi penerangan.”
    Q.S. Lukman 31 : 20

    Firman Allah SWT
    “Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya sesat berdasarkan ilmunya. Dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah. Maka mengapa kamu tak mengambil pelajaran?” Q.S. Al Jaatsuyah 45 : 23

    Firman Allah SWT
    “Allah berfirman: “Demikianlah telah datang kepadamu ayat-ayat kami, maka kamu melupakannya dan begitu pula pada hari ini kamu pun dilupakan.”
    Q.S. Thaahaa 20 : 126

    Firman Allah SWT
    “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan Perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan.” Q.S. Lukman 31 : 6

    Firman Allah SWT
    “Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan ijin Allah; dan Barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. dan Allah Maha mengetahui segala sesuatu.” Q.S. Al-Taghobun 64 : 11

    Allah SWT Berfirman
    “Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)". Q.S. Al Kahfi 18 : 109

    TENTANG UJIAN
    Allah SWT memberikan petunjuk kepada manusia agar manusia dapat menjalani hidup ini seperti yang Allah SWT harapkan. Meskipun dengan nafsu yang telah Allah SWT karuniakan kepada manusia dan godaan syaitan, namun Allah SWT berharap agar manusia dapat mengendalikan nafsunya sehingga tidak tergoda oleh setan dan memukliskan keyakinan di dalam hatinya untuk tetap menghabakan dirinya kepada Allah SWT yang telah menciptakannya.

    Allah SWT Berfirman
    “Sesungguhnya (ayat-ayat) ini adalah suatu peringatan, Maka Barangsiapa menghendaki (kebaikan bagi dirinya) niscaya Dia mengambil jalan kepada Tuhannya.” Q.S. Al Insaan 76 : 29

    Allah SWT Berfirman
    “ Katakanlah: "Masing-masing (kita) menanti, Maka nantikanlah oleh kamu sekalian! Maka kamu kelak akan mengetahui, siapa yang menempuh jalan yang Lurus dan siapa yang telah mendapat petunjuk". Q.S. Thaahaa 20 : 135

    Allah SWT Berfirman
    “Dan Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” Q.S. An Nuur 24 : 34

    Allah SWT Berfirman
    “Dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Q.S. Al An’am 6 : 165

    Allah SWT Berfirman
    “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
    Q.S. Al Mulk 67 : 2

    Allah SWT Berfirman
    “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?”
    “Dan Sesungguhnya Kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan Sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta.” Q.S. Al Ankabuut 29 : 2-3

    TENTANG NABI ADAM AS.
    Pengendalian nafsu pada diri manusia ini Allah SWT berikan dengan petunjuk-petunjukNya degan ampunanNya dengan Rosul-RosulNya sehingga dalam ayatnya disebutkan wahyu Allah menghapuskan kegelapan. Dan Allah SWT tidak akan membinasakan suatu umat sebelum diutus kepada mereka seorang Rosul sebagai petunjuk.
    Setelah penciptaan Nabi Adam a.s. oleh Allah SWT untuk menjadi khalifah di bumi dan dengan apa yang telah Allah SWT tentukan kepada manusia bahwa manusia menjadi musuh bagi sebagaian lainnya. Dengan godaan setan yang telah Allah SWT ijinkan untuk menggoda mausia maka dari setiap keturunan Nabi Adam a.s. banyak manusia-manusia yang ingkar dan kafir. Walaupun telah Allah SWT utus nabi-nabi namun mereka selalu menolak kebenaran dengan melakukan kerusakan-kerusakan dan selalu ingin mengingkari dari apa yang Allah SWT ingin tunjukan kepada manusia.

    Allah SWT Berfirman
    “Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain. dan kamu mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan".
     Q.S. Al A’raaf 7 : 24

    Allah SWT Berfirman
    “ Allah berfirman: "Turunlah kamu berdua dari surga bersama-sama, sebagian kamu menjadi musuh bagi sebagian yang lain. Maka jika datang kepadamu petunjuk daripada-Ku, lalu Barangsiapa yang mengikut petunjuk-Ku, ia tidak akan sesat dan tidak akan celaka.”  Q.S. Thaahaa 20 : 123

    Allah SWT Berfirman
    “ Agar Dia menjadikan apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. dan Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat,” Q.S. Al Hajj 22 : 53

    Allah SWT Berfirman
    “ Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan- perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.” Q.S. Asy Syuura 42 : 37

    Allah SWT Berfirman
    “ Dan Sesungguhnya orang-orang yang membela diri sesudah teraniaya, tidak ada satu dosapun terhadap mereka.”
    “Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. mereka itu mendapat azab yang pedih.”
    Q.S. Asy Syuura 42 : 41-42

    TENTANG SURGA
    Manusia selalu merasa ingin menolak pengambaan dirinya kepada yang menciptakannya. Manusia memenuhi nafsunya dengan apa yang dianggap sesuai dengan keinginannya.
    Allah SWT mengharapkan manusia dengan akalnya memelihara segala ciptaanNya di muka bumi ini sehingga dengan nafsunya manusia tidak melakukan kerusakan.
    Apakah setelah segala penciptaan yang telah Allah SWT hadirkan tidak dapat membuat manusia berserah diri, menghambakan diri dan menuruti perintahnya? Agar menjadi manusia pilihan yang pantas mendapatkan surganya.

    Allah SWT Berfirman
    “ Berlomba-lombalah kamu kepada (mendapatkan) ampunan dari Tuhanmu dan syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Allah mempunyai karunia yang besar.”
     Q.S. Al Hadid 57 : 21

    Allah SWT Berfirman
    “ Hai orang-orang yang beriman, ruku'lah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” Q.S. Al Hajj 22 : 77

    Allah SWT Berfirman
    “ Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan memaafkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,”
    “Dan Dia memperkenankan (doa) orang-orang yang beriman serta mengerjakan amal yang saleh dan menambah (pahala) kepada mereka dari karunia-Nya. dan orang-orang yang kafir bagi mereka azab yang sangat keras.” Q.S. Asy Syuura 42 : 25-26

    Allah SWT Berfirman
    “Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan Kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, Maka Malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
    Q.S. Fushshilat 41 : 30

    Allah SWT Berfirman
    “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.” Q.S. Ali Imran 3 : 191

    TENTANG BUMI
    Mengapa Allah SWT menciptakan surga dan neraka?
    Bia Allah berkehendak maka akan Allah SWT ciptakan bumi ini untuk malaikat, sehingga tidak akan ada kerusakan di bumi ini karena apapun yang Allah SWT perintahkan pasti akan dilaksanakan setiap perintahNya, seperti dalam surah,
    “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Q.S. Al Baqarah 2 : 30

    Dikenal suatu untkapan yang oleh smentara pakar dinilai sebagai hadsi Qudsi yang berbunyi
    “Aku adalah sesuatu yang tersembunyi, Aku berkehendak untuk dikenal, maka kuciptakan makhluk agar mereka mengenalku.” (Buku Qurais Sihab)

    TENTANG GODAAN SYAITAN
    Maka dari awal penciptaannya telah Allah SWT tentukan dalam sebuah kitab lauh mahfudz bahwa Allah SWT akan menjadikan manusia sebagai ciptaan terbaik dari seluruh ciptaanNya. Disediakannya surga dengan segala kenikmatannya, yang oleh manusia di bumi ditirunya surga-surga bumi itu. Padahal Allah SWT berirman bahwa kenikmatan di surga itu tidak pernah terlintas dipikiran manusia, walau manusia menirukan kenikmatan-kenikmatan di bumi, karena begitu indahnya apa yang akan didapatkan manusia yang pantas Allah SWT pilih untuk berada di surgaNya.

    Untuk surga inilah maka Allah SWT ciptakan manusia dengan akal pikiran, dengan nafsu dan dengan setan yang akan menggodanya. Akal pikiran manusia ini yaitu untuk menguji manusia dengan godaan setan, sehingga mana yang lebih condong pada diri manusia itu, petunjuk Allah SWT pada akalnya atau godaan setan pada nafsunya.

    Sehingga yang berhasil menggunakan akal pikirannya untuk menemukan petunjuk Allah SWT itulah yang pantas untuk menempati surga yang telah Allah SWT persiapkan untuk menusi terpilih dari ciptaanNya.

    Allah SWT Berfirman
    “Dia-lah yang menciptakan kamu Maka di antara kamu ada yang kafir dan di antaramu ada yang mukmin. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.”
    Q.S. At Taghaabun 64 : 2

    Allah SWT Berfirman
    “Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka Itulah golongan syaitan. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya golongan syaitan Itulah golongan yang merugi.” Q.S. Al Mujaadilah 58 : 19

    Allah SWT Berfirman
    “Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.”
    Q.S. Al Ahqaaf 46 : 3

    Allah SWT Berfirman
    “Dan Sesungguhnya syaitan-syaitan itu benar-benar menghalangi mereka dari jalan yang benar dan mereka menyangka bahwa mereka mendapat petunjuk.”
    Q.S. Az Zukhruf 43 : 37

    Allah SWT Berfirman
    “Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh bagimu, Maka anggaplah ia musuh(mu), karena Sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala.” Q.S. Faathir 35 : 6

    Allah SWT Berfirman
    “Mereka mengetahui nikmat Allah, kemudian mereka mengingkarinya dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang kafir.” Q.S. An Nahl 16 : 83

    Allah SWT Berfirman
    “Mereka Itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah, dan mereka Itulah orang-orang yang lalai.” Q.S. An Nahl 16 : 108

    Allah SWT Berfirman
    “Sebahagian diberi-Nya petunjuk dan sebahagian lagi telah pasti kesesatan bagi mereka. Sesungguhnya mereka menjadikan syaitan-syaitan pelindung (mereka) selain Allah, dan mereka mengira bahwa mereka mendapat petunjuk.” Q.S. Al A’raaf 7 : 30

    TENTANG KEINGKARAN
    Allah SWT mengutus tiap-tiap Rasul untuk umatnya dan kaumnya pada setiap jamannya. Setelah umat manusia tersebar memenuhi dunia ini maka Allah SWT mengutus Nabi dan Rosul terakhir bagi umat seluruh alam. Dari jaman ke jaman, manusia adalah mahluk pembantah dan syaitan di izinkan untuk menggoda manusia. Sehingga hanya manusia yang mempergunakan akal pikirannya sajalah yang mampu melihat cahaya dan petunjuk yang Allah SWT turunkan kepada rasul dan nabinya. Manusia mencari ilmu berlomba-lomba agar menjadi orang yang berhasil menjalani hidup yang sementara ini. Allah SWT menunjuki agar manusia walaupun bermegah-megahan di bumi ini tidak lupa diri akan kemana mereka kembali dan dapat mengendalika diri untuk tidak melakukan kezaliman yang dapat membuat manusia saling menzalimi. Allah SWT memberi petunjuk kepada manusia agar manusia saling dapat melindungi, saling dapat berbagi sehingga tidak terjadi saling merugikan dan kerusakan di muka bumi.

    Allah SWT berfirman
    “Di antara manusia ada orang yang membantah tentang Allah tanpa ilmu pengetahuan dan mengikuti Setiap syaitan yang jahat.” Q.S. Al-Hajj 22 : 3

    Allah SWT berfirman
    “(Mereka Kami utus) selaku Rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya Rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
    Q.S. An-Nisaa 4 : 165

    Allah SWT berfirman
    “Dan kebanyakan mereka tidak mengikuti kecuali persangkaan saja. Sesungguhnya persangkaan itu tidak sedikitpun berguna untuk mencapai kebenaran. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang mereka kerjakan.” Q.S. Yunus 10 : 36

    TENTANG ROSULULLAH SAW
    Allah SWT mengutus seorang Rosul dan nabi untuk menyampaikan pembelajaran tentang kehidupan. Apa yang terjadi di bumi ini bagi Allah SWT adalah kegelapan manusia yang selalu menuruti hawa nafsunya sehingga terjadi kerusakan-kerusakan.

    Dalam diri Rosulullah SAW ada suri tauladan yaitu : segala yang Allah SWT ridhoi dari manusia agar tidak melakukan kesalahan dalam hidup ini, sehingga mau mencontoh diri Rosulullaj SAW dalam setiap bersikap bagaimana Allah SWT membimbing Rosulullah SAW dengan setiap firmannya dalam Al-Qur’an agar menjadi mahluk ciptaan Allah SWT yang berahlak mulia, yang menjadi ahamba Allah SWT yang taat, yang soleh, sehingga dapat menyampaikan apa yang Allah SWT kehendaki dari seluruh manusia ciptaannya.

    Allah SWT menciptakan umat Rosulullah ini adalah umat paling istimewa dari umat-umat ciptaan Allah SWT sebelumnya. Karena umat terakhir ini telah diberi kelebihan untuk menjadi umat yang diberi tugas berdakwah seperti tugas yang diberikan kepada Nabi-Nabi dan Rosul-Rosul terdahulu.

    Allah SWT berfirman
    “Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, Maka sembahlah olehmu sekalian akan aku".” Q.S. Al Anbiya 21 : 25

    Allah SWT berfirman
    “Dan Sekiranya Kami binasakan mereka dengan suatu azab sebelum Al Quran itu (diturunkan), tentulah mereka berkata: "Ya Tuhan Kami, mengapa tidak Engkau utus seorang Rasul kepada Kami, lalu Kami mengikuti ayat-ayat Engkau sebelum Kami menjadi hina dan rendah?" Q.S. Thaahaa 20 : 134

    Allah SWT berfirman
    “Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada, mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah,” Q.S. Al Anbiya 21 : 73

    Allah SWT berfirman
    “Katakanlah: Sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.” Q.S. Al-An’aam 6 : 162

    TENTANG UTUSAN ALLAH SWT
    Bagaimana Allah SWT sejak kelahiran Rosulullah SAW ini telah memberinya hilm yaitu kelembutan didalam hatinya. Sehingga hilm atau kelembutan ini menuntunnya untuk mencari pembuktian atas penciptaan alam semesta dan mencari pembuktian siapakah Maha Pencipta itu?

    Di tengah-tengah kehidupan jahiliyah yang penuh kerusakan moral ada manusia-manusia secara fitrah mengikuti nalurinya yang lebih condong kepada kebaikan-kebaikan dari pada mengikuti setiap bisikan syaitan dan ajakan hawa nafsunya. Dan Rosulullah SAW inilah salah satu manusia terpilih oleh Allah SWT yang telah ditentukannya dalam kitab lauh mahfudz untuk menjadi penyampai petunjuk dari Allah SWT kepada manusia agar manusia dapat mengikuti akan kehendak sang penciptanya.

    Allah SWT berfirman
    “Dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, Sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, Yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata." Q.S. Ash-Shaff 61 : 6

    Allah SWT berfirman
    “Orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang telah Kami beri Al kitab (Taurat dan Injil) Mengenal Muhammad seperti mereka Mengenal anak-anaknya sendiri[97]. dan Sesungguhnya sebahagian diantara mereka Menyembunyikan kebenaran, Padahal mereka mengetahui.” Q.S. Al-Baqoroh 2 : 146

    Allah SWT berfirman
    “Dan Tanyakanlah kepada Rasul-rasul Kami yang telah Kami utus sebelum kamu: "Adakah Kami menentukan tuhan-tuhan untuk disembah selain Allah yang Maha Pemurah?" Q.S. Az-Zukhruf 43 : 45

    TENTANG AL-QUR’AN
    Maka dalam setiap menjalani kehidupannya Rosulullah SAW selalu mendapat bimbingan dari Allah SWT berupa firman Allah SWT untuk disampaikan kepada umatnya. Dan firman Allah SWT ini berupa Al-Qur’an yang diwajibkan agar dibaca dan dimengerti artinya lalu diamalkan oleh seluruh umat manusia di bumi ini tanpa terkecuali tentunya. Sehingga Rosulullah SAW pun dibimbing oleh Allah SWT untuk dapat menyebarkan Islam dan firman Allah SWT ini, pada seluruh umat manusia di bumi.

    Allah SWT mengajarkan ilmunya melalui firman-firman Allah SWT berupa Al-Qur’an. Al-Qur’an ini disampaikan untuk bekal Rosulullah SAW kepada umatnya agar umatnya terhindar dari godaan syaitan sehingga tidak menuruti hawa nafsunya.

    “Al Qur'aan itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam,”
    “(Yaitu) bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.”
    Q.S. At-Takwiir 81 : 27 -28

    Allah SWT Berfirman
     “Dan Al Quran ini adalah suatu kitab (peringatan) yang mempunyai berkah yang telah Kami turunkan. Maka Mengapakah kamu mengingkarinya?” Q.S. Al Anbiyaa 21 : 50

    Allah SWT Berfirman
     “Tidak datang kepada mereka suatu ayat Al Quran pun yang baru (di-turunkan) dari Tuhan mereka, melainkan mereka mendengarnya, sedang mereka bermain-main,”
    Q.S. Al Anbiyaa 21 : 2

    Allah SWT Berfirman
     “Yang demikian itu, karena Sesungguhnya kamu menjadikan ayat-ayat Allah sebagai olok-olokan dan kamu telah ditipu oleh kehidupan dunia, Maka pada hari ini mereka tidak dikeluarkan dari neraka dan tidak pula mereka diberi kesempatan untuk bertaubat.” Q.S. Al-Jaatsiyah 45 : 35

    Allah SWT Berfirman
     “Katakanlah: "Bagaimana pendapatmu jika (Al Quran) itu datang dari sisi Allah, kemudian kamu mengingkarinya. siapakah yang lebih sesat daripada orang yang selalu berada dalam penyimpangan yang jauh?" Q.S. Fushishilat 41 : 52

    Allah SWT Berfirman
     “Inilah ayat-ayat Al-Qur’an yang mengandung hikmat.”
    “Menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang berbuat kebaikan.”
    Q.S. Lukman 31 : 2-3

    Allah SWT Berfirman
     “Orang-orang yang telah Kami datangkan kepada mereka Al kitab sebelum Al Quran, mereka beriman (pula) dengan Al Quran itu.” Q.S. Al Qashash 28 : 52

    Allah SWT Berfirman
     “Dan Sesungguhnya Al qur'an itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” Q.S An-Naml 27 : 77

    Allah SWT Berfirman
     “Dan Demikianlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya kepada ayat-ayat Tuhannya. dan Sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal.” Q.S. Thaahaa 20 : 127

    TENTANG DUNIA

    Rosulullah SAW bersama para sahabatnya mulai menyampaikan apa yang dikehendaki Sang Maha Penciptanya. Dengan bimbingan Allah SWT dalam setiap firmannya yang harus disampaikan kepada seluruh umat manusia, mulailah Rosulullah SAW berdakwah bersama-sama para sahabatnya.

    Setiap ahlak mulianya, setiap ibadahnya, setiap langkah dakwahnya selalu diikuti dan dicontoh oleh para sahabatnya yang terdekat, sehingga tahu setiap tindakan-tindakan keseharian Rosulullah SAW.

    Nabi Muhammad SAW meninggalkan dua buah pusaka yang diwariskan kepada seluruh umatnya

    “kutinggalkan untuk kamu dua perkara tidaklah kamu akan tersesat selama-lamanya. Selama kamu amsih berpegang kepada keduanya, yaitu Kitabbullah dan Sunnah Rosulnya.”

    Sunnah Rosul inilah yang merupakan kehidupan dari ucapan dan tindakan Rosulullah SAW dalam kesehariannya.

    Dengan berbekal bimbingan Allah SWT, Rosulullah SAW menyebarkan dan menyampaikan perintah sang pencipta. Dan kemudian para sahabat menjalankan setiap perintah Rosulullah SAW dengan taat dan sesuai dengan segala cara yang telah Rasulullah SAW contohkan.

    Bagaimana akhirnya Islam terus berkembang dan diterima oleh setiap kalangan yang membenarkan apa yang disampaikan Rosulullah SAW dari sang penciptanya ini, sehingga Islampun dapat diterima oleh seluruh umat manusia yang telah tersebar hampir di seluruh jazirah Arab dan sekitarnya.

    Selanjutnya pada saat Rosulullah SAW wafat perkembangan ajaran Islam ini dilanjutkan oleh sahabat terdekatnya yaitu Abu Bakar ra, seluruh kerajaan-kerajaan yang ada di jazirah Arab termasuk Mesir, Romawi, Syam. Seluruh penguasa-penguasa terbesar mengakui kebenaran tentang ajaran yang disampaikan Rosulullah SAW.

    Dan apabila ada kekuasaan yang besar namun belum dapat menerima ajaran ini, maka Abu Bakar ra akan meminta upeti apabila mereka tidak menghendaki peperangan untuk menghindari jatuhnya korban banyak akibat dua kekuatan besar bila melakukan peperangan.

    Demikianlah Rosulullah SAW pun semasa hidupnya memperkenalkan ajaran ini dengan sikap toleran dan tidak mengandalkan kekuatan apabila ajaran ini belum dapat diterima,kecuali melawan musuh yang memeranginya.

    Setelah Abu Bakar ra wafat maka digantikanlah kekhalifahan oleh sahabat terdekat Roulullah SAW berikutnya yaitu Umar ra.

    Gejolak setelah tersebarnya Islam hampir menguasai seluruh Jazirah terjadi akibat dari adanya orang-orang muanfik juga dari orang-orang yang baru masuk Islam yang belum begitu memahami ajaran-ajaran tentang firman Allah SWT dan bagaimana keseharian Rosulullah SAW menjalani hidupnya dan perjuangannya menjadi contoh untuk umatnya.

    Setelah para sahabat Rosulullah SAW ini berhijrah dari tempat kelahirannya untuk menyampaikan bagaimana ajaran ini agar dapat dipahami oleh penguasa-penguasa yang baru memeluk Islam.Disebarkannya ajaran tentang Allah SWT Sang Maha Pencipta dan utusannya ini agar dapat dicontoh oleh umatnya sebagai ahlak yang diridhoi penciptanya.

    Setalah Umar ra wafat kekhalifahan digantikan oleh Usman ra yaitu seorang sahabat Rosulullah SAW yang memiliki anugrah kekayaan yang berlimpah termasuk keluarga besarnya Bani Umayah. Dan Bani Umayah inilah dengan kekayaan yang berlimpah kemudian membangun Islam yang megah, sehingga kekhalifahan yang tadinya benar-benar mencontoh Rosulullah SAW dalam kejuhudan maka berubahlah di masa kekhalifahan Bani Umayah.

    Setelah wafat khalifah Usman ra digantikan oleh khalifah Ali ra. Namun tidak lama kemudian khalifah Ali ra pun wafat dan selama berabad-abad mulailah Islam dibangun dengan kemegahan yang berawal dari pimpinan keturunan khalifah Usman ra yaitu keturunan-keturunan dari bani Umayah.

    Allah SWT Berfirman
     “Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, Maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.”
    Q.S. Al An’aam 6 : 44

    Allah SWT Berfirman
     “Dan apa saja yang diberikan kepada kamu, Maka itu adalah ke- nikmatan hidup duniawi dan perhiasannya; sedang apa yang di sisi Allah adalah lebih baik dan lebih kekal. Maka Apakah kamu tidak memahaminya?” Q.S. Al Qashash 28 : 60

    Allah SWT Berfirman
     “Dan Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. dan Sesungguhnya akhirat Itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.”
    Q.S. Al Ankabut 29 : 64

    Allah SWT Berfirman
     “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.”
    Q.S. Thaahaa 20 : 131

    Allah SWT Berfirman
     “Sesungguhnya kehidupan dunia hanyalah permainan dan senda gurau. dan jika kamu beriman dan bertakwa, Allah akan memberikan pahala keppadamu dan Dia tidak akan memint harta-hartamu.” Q.S. Muhammad 47 : 36

    Allah SWT Berfirman
     “Ketahuilah, bahwa Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah- megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan Para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu Lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” Q.S. Al-Hadiid 57 : 20

    Allah SWT Berfirman
     “Supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembiraterhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. dan Allah tidak menyukai Setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri,”
    Q.S. Al-Hadiid 57 : 23

    Allah SWT Berfirman
     “Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, Maka mereka bergelimang (dalam kesesatan).” Q.S. An-Naml 27 : 4

    Allah SWT Berfirman
     “Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh).”
    Q.S. Ar-Ra’d 13 : 39

    Allah SWT Berfirman
     “Kehidupan dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertakwa itu lebih mulia daripada mereka di hari kiamat. dan Allah memberi rezki kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya tanpa batas..” Q.S. Al-Baqoroh 2 : 212

    TENTANG AGAMA
    Setelah kemegahan meliputi perkembangan Islam, maka para sahabat yang tetap juhud kemudian menghindari agar dapat memperdalam dan mengamalkan ilmu-ilmu yang didapat dari baginda Rosulullah SAW yang kemudian disampaikan kepada alim ulama-alim ulama yang datang kemudian. Para sahabat yang tetap juhud ini tidak ikut terlena oleh gemerlapnya dunia ini yang telah mengakibatkan pelajaran agama yang sesungguhnya mulai terkikis sehingga sunnah-sunnah Rosulullah ini mulai tidak dijalani. Akhlak-akhlak mulia Rosulullah SAW tidak lagi dijadikan panutan dan contoh hidup sehingga dakwah pun mulai memudar. Karena dakwah bukan lagi suatu keharusan seperti yang selalu Rosulullah contohkan dalam kesehariannya untuk berdakwah, maka orang-orang banyak yang kembali kafir dan kerajaan mulai terpecah kembali dan khalifah Islam pun tidak dapat mempertahankan kerajaannya. Sehingga kerajaan yang pernah di-Islamkan oleh baginda Rosulullah SAW pun kembali kepada agama-agama yang pernah ada dahulu.

    Allah SWT Berfirman
     “Sesungguhnya (agama Tauhid) ini, adalah agama kamu semua, agama yang satu, dan aku adalah Tuhanmu, Maka bertakwalah kepada-Ku.”
    “Kemudian mereka (pengikut-pengikut Rasul itu) menjadikan agama mereka terpecah belah menjadi beberapa pecahan. tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada sisi mereka (masing-masing).” Q.S. Al-Mukminuun 23 : 52-53

    Allah SWT Berfirman
     “Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.”
    Q.S. Al-Kahfi 18 : 104

    Allah SWT Berfirman
     “Manusia dahulunya hanyalah satu umat, kemudian mereka berselisih. kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu.”
    Q.S. Yunus 10 : 19

    Allah SWT Berfirman
    Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus Para Nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, Yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.” Q.S. Al-Baqarah 2 : 213

    Bagaimana kehidupan sekarang ini yang telah jauh berabad-abad dari kehidupan terakhir baginda Rosulullah SAW yang diutus untuk menjadi contoh manusia yang diridhoi Sang Penciptanya.

    Rosulullah SAW sepanjang hidupnya mengemban tugas berdakwah. Contoh ini dilakukan juga oleh para sahabatnya untuk diajarkan kembali kepada alim ulama-alim ulama. Dan terakhir seluruh umat Rosulullah sendiri pun ditugaskan pula untuk berdakwah sebagai keistimewaan yang Allah SWT berikan kepada umat akhir jaman ini.

    Namun jaman modern sekarang ini adakah contoh-contoh hidup Rosulullah SAW yang diridhoi dari setiap tindakannya yang harus ditiru umatnya ini diketahui oleh anak-anak muda modern jaman sekarang?

    Setelah kemegahan melunturkan ajaran-ajaran yang dibawa baginda Rosulullah SAW. Kembalilah agama-agama yang dulu telah bersatu dalam Islam terbagi-bagi lagi. Di jaman modern ini berbagai agama telah berkembang lagi, ilmu alam dan teknologi dimana-mana. Apakah anak muda jaman sekarang ini lebih baik dari anak muda yang sekolah pesantren dan belajar tentang Al-Qur’an?

    Adakah firman-firman Allah SWT yang ada didalam Al-Qur’an ini dibaca dan diketahui oleh anak muda-anak muda jaman sekarang? Apakah mereka memahami arti dari isi Al-Qur’an itu?

    Mulailah kini kita lebih berusaha memahami Al-Qur’an agar kita lebih dekat lagi dengan Al-Qur’an, hadist-hadist Rosulullah SAW dan sejarah Islam beserta ilmu pengetahuannya.

    Semoga Allah selalu membimbing kita semua dijalan yang Benar. Jalan yang penuh Ridho dan Rahmat untuk menuju Surga. Aamiin ya Rabball'alaamiin